12. Abangnya Luna??

30 0 0
                                    

tuk

Benda kecil berbentuk pesawat kertas menabrak dahi Luna yang membuat sang empu bingung,siapa yang melemparnya. Ia sedang duduk didalam kelasnya menunggu Alvaro datang.

Di kertas itu terdapat tulisan, karena rasa penasaran yang kuat Luna membuka kertas itu lalu membacanya.

Temuin gue ditaman belakang sekolah jam istirahat. Aqela Lunavizza :)

"Loh kok ada nama gue?" Monolognya bingung.

"Ohh ck! paling juga Alvaro" Monolognya lagi.

Pelajaran dimulai Alvaro belum memasuki kelasnya Luna fikir Alvaro sedang bolos, tapi notifikasi handphone nya membuat ia mengalihkan atensinya.

Alvarobarrgantara
Lun hari ini gue gamasuk.
pulang sekolah gue jemput yacantik.
08.00
ga ada penolakan!
08.01

Luna mengerutkan dahi nya bingung, berarti yang mengirim pesan berupa kertas bukan Alvaro melainkan orang lain.

                                                                      Luna
okeyy
08.02

Setelah membalas pesan Alvaro Luna menutup ponselnya lalu kembali memperhatikan guru yang sedang mengajar. Tapi tidak dengan pikiran yang berkecamuk.

( '^  ~  ^' )

Jam sudah menunjukan pukul 09.12 yang berarti sudah untuk murid untuk beristirahat, termasuk Luna yang sudah berjalan menuju ketaman belakang sekolah. Ia juga penasaran siapa yang mengirim kertas tadi.

Setelah sampai ia melihat lelaki yang sedang membelakanginya terlihat lelaki itu mengenakan seragam yang sama dengan nya, yang berarti lelaki itu bersekolah disekolah yang sama dengan Luna.

"Eh?" Lelaki itu berbalik menatap Luna lalu tersenyum.

Ia menyodorkan tangannya, Luna yang bingung menaikan satu alisnya.

"Kenalan" Kata lelaki itu.

Luna mengangguk lalu menjabat tangan lelaku itu, jujur Luna sedikit gugup sekarang.

"Gue Garren Elvizza, abang kandung lo" Luna memutar bola matanya malas, terkadang candaan orang yang membuat ia malas salah satu nya lelaki tampan didepannya sekarang. Garren.

"Aqela Lunavizza, nama kita emang hampir sama, tapi gue ga punya kakak! ataupun abang! gue anak tunggal." Luna menatap lelaki di depannya tajam.

"Besok ayah sama bunda pulang dari jepang , lo harus tau soal ini ayah sama bunda nutupin ini dari lo" Jawabnya Garren menatap Luna datar tetapi terkesan tampan.

"GAUSAH SOK TAU TENTANG KELUARGA GUE! GUE BENCI SAMA ORANG KAYA LO!?" Nafas Luna memburu, ia baru kali ini membentak seseorang dan itu seorang Garren.

"TAPI GUE JUGA KELUARGA LO LUNA!" Garren tak mau kalah ia membalas bentakan Luna dengan suara yang lantang.

"GAUSAH PANGGIL GUE DENGAN NAMA ITU ANJING!" Luna mengumpat, ia sudah terlanjur marah, ia marah dengan keadaan ini sekarang ia juga marah dengan orang asing didepannya yang mengaku sebagai abang kandungnya, juga marah karena Garren memanggilnya dengan sebutan Luna yang artinya orang terdekat yang memanggilnya dengan sebutan 'Luna' bukan orang asing seperti Garren.

Garren menggelengkan kepala nya tak percaya, air matanya turun membasahi pipi dan rahang tegasnya, dari matanya Garren terlihat kecewa.

"Satu kali lagi gausah sok tau dengan keluarga gue, dan kalo lo emang abang kandung gue lo kemana saat keluarga yang dibilang cemara itu hancur, saat gue dibentak cuih abang macam apa lo kasian yang jadi adik lo!" Luna berlalu dari sana setelah mengatakan demi kian ia sudah muak.

Kata kata itu cukup menohok hati Garren.


       

Bel pulang sudah terdengar Luna sendiri juga sudah keluar dari kelasnya ia sudah menelpon Alvaro tadi, untuk segera menjemputnya dan Alvaro juga sepertinya sudah hampir sampai.

Mood Luna sudah benar benar rusak sekarang, ia butuh healing, sebelum orang tua nya pulang dari pekerjaan nya ia akan mengajak Alvaro untuk pergi jalan jalan.

Alvaro sudah berhenti tepat didepannya, ia tersenyum tatkala Alvaro membuka helmnya lalu tersenyum kearahnya.

"Kok matanya sembab cantik?" tanya Alvaro.

"Al, ayo ke pantai" Luna tak menjawab, nanti juga ia akan menceritakan semua pada Alvaro.

"Tapi nanti cerita ya cantik?" Luna mengangguk.

Motor yang dikendarai dua sejoli itu sudah jalan, dari sekolah kepantai cukup dekat apalagi dengan mengendarai motor tak akan memakan waktu lama.

Motor sudah terparkir tepat didepan pantai, angin yang lumayan kencang membuat rambut Luna terbang mengikuti alur angin, terkesan sangat cantik dimata Alvaro.

Alvaro membuka jaket yang ia kenakan lalu memakaikan jaket itu pada tubuh Luna.

Luna menoleh, Alvaro tersenyum.

"Biar ga masuk angin" Luna mengangguk

"Al, tadi ada yang ngaku ngaku abang kandung Luna" Adunya pada Alvaro yang mengerutkan keningnya.

"Namanya juga sama Garren Elvizza,namanya sama kaya nama belakang papa Dean Elvizza"

Alvaro diam ia membiarkan Luna mengeluarkan semuanya agar sedikit tenang.

"Dia siapa ya Al?" Tanyanya.

"Gausah dipikirin ya cantik? mungkin dia mau bikin kamu overthinking aja atau engga orang iseng doang" jawab Alvaro berusaha untuk tenang.

"Tapi dia bilang bunda sama ayah besok pulang dari jepang, Luna aja gatau Al kalo bunda sama ayah kejepang" Alvaro menoleh kearah Luna.

"Besok kita cari tau ya?" Luna mengangguk semangat.

"Mau ice crime?"

"MAUUU" Luna berseru girang.

:
:
:
:
:
:

tbc..

Dapet feelnya ga nih?

Siapa ya garren kira kira??

Virtual hug♥️

🥶🙏


Alvaro & Luna

FRAGIL (end)Where stories live. Discover now