EXSTRA CHAPTER🥳🥳💥

29 0 0
                                    

Lou mengetuk pintu ruang guru, seperti biasa hal ini sudah sering Lou lakukan dengan tingkah tengil dan badungnya ini, entah berapa kali ia memasuki ruang bk. Kali ini sepertinya agak berbeda.

Lou masuk lalu duduk seenaknya, seagaknya ruang itu miliknya. Bu Dara menghela nafas lelah melihat murid yang sama yang memasuki ruangannya. Ia benar benar lelah dengan Lou.

"Kamu gak capek buat ulah muluh huh?!" Bu dara menatap galak murid bknya.

"Harusnya saya yang tanya, ibu ga capek marah marah sama saya mulu?" Tanya Lou,

"Kamu, kamu Serena yaampun. Ibu putuskan untuk panggil orangtua kamu saja" Mutlak Bu Dara mengambil teleponnya

Lou menghentikannya dengan berkata. "Panggil pacar saya aja selaku wali bu, mama saya lagi dirs lagi oprasi, kalo papa saya lagi lembur bu!" Mulailah terjadi ngarang mengarang , ala Lou pastinya, kalo masalah ngarang dia jagonya.

"Yaudah mana nomor telpon pacarmu? sini ibu telpon dia! biar tau kelakuan pacarnya kaya cewe jadi jadian!" Sarkas Bu Dara.

"Ih! buat apa nomor pacar saya? ibu mau rebut ya? ih dia gabakal mau sama ibu, ibu udah keriputan bu sadar diri! esde! esde! mana mau pacar saya sama ibu, selera dia mah saya bu! saya bilangin suami ibu ah! ibu mau selingkuh sama pacar muridnya" Lihat ilustrasi omongannya menjadi jadi. Bu dara menatap kesal Lou. Rasanya ia ingin menjambak Lou, huh.

"HEH!? Siapa yang ngomong saya mau rebut pacar mu Lou?! ibu minta nomornya biar dia jadi wali kamu!! aduhh ampun " Bu Dara benar benar kesal, Kalo dia bukan Guru mungkin bakal dia bejek bejek muka Lou yang nyolot itu.

"Halah ibu mah alasan mulu ga percaya saya!" Ujar Lou, tingkah tengilnya sudah mendarah daging, Indah saja, mamanya sudah ngelus dada berusaha untuk sabar.

"KELUAR KAMU DARI RUANGAN SAYA SERENA!?!" Bentak ibu Dara, yang mungkin sekarang matanya udah melotot hampir keluar.

Lou cepet cepet ambil kesempatan untuk keluar dari ruangan laknat itu, emang paling bener bikin Bu Dara itu kesel sampe mau keluarin matanya baru deh disuruh keluar, emang paling ampuh pakai cara itu.

***
Lou kini duduk dibangku kelasnya, bersama dengan Moana. Sahabatnya. Moana yang sedang bermain ponsel dan Lou yang bosan pun menyenderkan kepalanya di bahu Moana.

"Lo ngapain Lou?" Tanya Moana.

"Bosen gue, ngantin yok" Moana bangkit dari duduknya lalu menarik Lou untuk bangun dari pantatnya yang masih nempel dibangku.

"Nyebat ga?" Tanya Lou pada Moana yang menjawab dengan Anggukan. Moana itu sama kaya Lou, Gabisa jauh dari rokok dan wine. Rokok dan Wine itu ibarat sahabatnya mereka, perbedaan Lou dan Moana itu Lou sedikit tomboy dan Moana feminim. Jadi ga jarang yang kira mereka itu lesbian padahal sahabat.

Rebecca School. Sekolah yang mereka tempati ini komunitasnya orang orang bandel, tapi terkenal sekolah mahal. Jadi mereka ngerokok depan guru pun, paling cuma kena omel, Apalagi Rebecca School itu kebanyakan murid laki laki yang gampang pengaruhin perempuan buat gabung.

Lou awalnya ga sering minum dan rokok cuma ada satu masalah yang buat dia jadi pecandu berat. Mamanya gatau kalo dia pecandu rokok, asal bukan narkoba mah masih aman kalo kata Moana.

Moana dan Lou lanjutin ngerokok, mumpung sepi kantin ini, mereka bolos karena free class bingung mau ngapain.

"Pacar lo tuh yang mana sih?" Tanya Moana penasaran.

"Yang ganteng pastinya" Jawab Lou seraya mengerlingkan sebelah matanya.

***

END DEHHHH..MAKASI BANGET BUAT YANG SELALU NGIKUTIN CERITA INI.

KALIAN BISA LIHAT CERITA ALOU TENTANG ALVARO DAN LOU.

MAU NGUCAPIN BANYAKKKKK TERIMSSS KASIHHHH SAMA KALIANNNNN🥳🥳♥️♥️

LOVE YOUUUUU..

PART SATU UDAH UP DI CERITA ALOU..JANGAN LUPA VOTMEN DAN FOLLOW AKUN INI.

MAKASI BANYAK.




FRAGIL (end)Where stories live. Discover now