13. Ungkapan Luna

38 0 0
                                    

"Lo boleh lelah tapi ingat! lo gabole nyerah!" -Alvaro barrgantara.

"Sedih itu manusiawi, yang ga manusiawi itu mengusik hati seorang anak dari belakang, dan perlahan membunuhnya"- Aqela Lunavizza.

"Brengsek itu ketika seorang lelaki yang tak bisa menjaga wanita yang ia sayangi"-Garren Elvizza.

"Gue emang Langit. Tapi yang bisa nenangin itu langit biru bukan Langit Abimana"-Langit Abimana.

"Diam adalah emas kan? yaudah gue diem"-Elmagra Ferdioz.

***
Luna memasuki Rumahnya sepertinya ayah dan bundanya sudah pulang tetapi ada motor asing dirumahnya, bukan motor Dean ataupun kaera terlihat motor itu sport besar.

Dan benar saja Dean dan Kaera sudah sampai,eum dan satu lelaki yang tak asing baginya. Garren lelaki itu yang duduk dan tersenyum simpul kepadanya.

"Luna duduk dulu" Kaera menyuruh Luna duduk, Luna sempat berfikir orang tua nya akan meminta maaf sekarang padanya.

"Ini Garren abang kandung kamu" Dean berbicara.

deg.

"Kami mempunyai anak sebelum kamu dia hanya beda satu tahun dengan kamu"

Luna berlalu pergi dari sana dadanya terasa sesak. Ia memasuki kamarnya lalu duduk didepan cermin, hanya diam sampai alhirnya suara ketukan pintu mengalihkan atensinya.

Garren memasuki kamar Luna setelah mengetuknya tadi, Ia berdiri tepat didepan Luna ,Luna masih enggan untuk menatapnya sedikit pun.

"Lun..gue abang lo" Lirih Garren

Luna berdiri menatap mata hitam legam didepannya, air matanya perlahan luruh.

"Abang? gaada sosok abang di hidup gue."

"Lo kemana? disaat gue dipukulin ha?lo kemana- lo gatau seberapa tersiksanya gue! lo kemana? gue gapernah ketemu sama lo lo kemana ha? sosok abang yang gak tau penyakit yang diderita adiknya? iya?! bahkan bunda ayah gatau! LO SIAPA? LO SIAPA? ORANG ASING DIHIDUP GUE YANG MASUK SEBAGAI SOSOK ABANG!"

Garren diam tak berkutik, ia melihat Luna berteriak tepat didepan wajahnya dengan air mata yang membanjiri pipinya.

"Ayah sama bunda ga anggap gue anak gue cuma benalu dan beban bagi mereka" kini suara Luna terdengar pilu, Garren menarik Luna kedalam dekapannya. Tak kuat mendengar semua isi hati sang adik.

Luna tak membalas dekapan itu ia memukul dada Garren yang sekarang ternyata abang kandung nya.

"STOP! ANJING GUE CAPEK! ARGGHH GUE CAPEK"

tbc..

gimana kelanjutan nya?
feel nya dapet?

anyone ada yang nungguin Fragil? I hope you like it this story.

Sengaja part ini dikit.

Virtual hug♥️

FRAGIL (end)Where stories live. Discover now