AKAN TERSEDIA DALAM BENTUK PDF
Kisah antara si Pangeran buruk rupa bersama pemuda manis yang polos.
Noren.
story by Poesreondya
Kamis, 06 April 2023
The end: Jum'at, 02 Juni 2023
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
“BUNUH RATU!!”
“PIHAK KERAJAAN HARUS MEMBUNUH RATU BIADAB ITU! KAMI TIDAK BUTUH RATU PEMBUNUH SEPERTINYA!!”
“ELDERSCOBIA TAK MEMBUTUHKAN RATU PEMBUNUH! EGOIS! JAHAT! KEJAM! BIADAB SEPERTI SEUNGWAN!!”
“TURUNKAN RATU! BUNUH DIA!!”
Kericuhan semakin meraja lela seiring berjalannya waktu, membuat suasana di kerajaan semakin tak kondusif, terlebih lagi Elderscobia baru saja di berikan duka besar atas meninggalnya Raja Chanyeol yang terduga meminum racun mematikan.
Hingga keesokan harinya setelah Raja Chanyeol meninggal, tersiar kabar tak mengenakkan mengenai Ratu Seungwan, kabar mengenai Sang Ratu yang membunuh Suaminya sendiri demi mengangkat sang pangeran menjadi Raja, selain itu tersebar kabar mengenai Ratu Seungwan yang dengan keji menculik para gadis untuk di jadikan budak seks bagi para prajurit kerajaan, kemudian tak memberikan upah kepada pekerja yang sedang membangun jalanan di area kaki gunung.
Bahkan, terdengar kabar burung mengenai Ratu Seungwan lah yang sudah membunuh Raja dan Ratu Park terdahulu, yakni kedua orang tua Chanyeol sendiri.
Para rakyat yang memang sedang berada dalam duka atas meninggalnya Raja Chanyeol dengan bodohnya mempercayai kabar burung tersebut, yang langsung menyerbu kerajaan dan meminta agar sang Ratu turun dari tahtanya dan di matikan segera.
Sama halnya dengan di luar Kerajaan, kini di dalamnya, lebih tepatnya di dalam ruang pertemuan telah terkumpul banyak penjabat Kerajaan beserta keluarga Bangsawan, yaitu; Ratu Seungwan, selir Sooyoung, pangeran Renjun dan Puteri Wonyoung. Pertemuan yang di pimpin oleh sang ratu yang duduk di singgasana nya dan Membiarkan Singgasana sang raja kosong.
“Maaf Ratu, apakah benar mengenai berita tentang Yang mulia membunuh Raja?” seorang pejabat kerajaan yang menduduki Kepala hakim itu bertanya dengan tegas namun sopan.
Mendengar pertanyaan itu tak membuat Seungwan getar sedikit pun, bahkan tak terlihat binar ketakutan di matanya, karena Seungwan tak melakukan kesalahan apapun, bahkan membunuh suaminya sendiri dengan cara paling Hina.
