κεφάλαιο πέντε

4.5K 714 83
                                    

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.








Suasana canggung begitu terasa pada sebuah ruangan gelap yang berisikan dua manusia dengan perbedaan tubuh yang Begitu menggemaskan. Sebenarnya hanya satu yang merasa canggung, selain canggung ia juga merasa malu dengan penampilannya sendiri.





Aroma harum neroli terus ia hirup sedalam-dalamnya dengan menampilkan ekspresi datar agar tidak ketahuan. Berada dalam satu ruang lingkup yang sama dengan keharuman dan keindahan yang tersaji membuat detak jantungnya bertempo sangat kuat. Sekiranya sudah hampir satu jam mereka bersama namun tak ada pembicaraan setelah si cantik mengajaknya duduk namun ia tolak dan mengajaknya kesini.





Sebuah ruangan luas namun berantakan dengan beberapa sarang laba-laba yang terlihat, segala barang kerajaan dalam ruangan itu di tutupi oleh kain besar, khas sebuah rumah yang telah lama kosong tak di tinggali.





Keduanya duduk bersisian pada tepi ranjang, dengan pandangan lurus menatap pemandangan malam yang terlihat begitu cantik, suara hewan malam menambah kesan tenang yang keduanya rasakan kini.





Sesekali, yang dominan akan menoleh guna mengambil bagaimana ekspresi wajah yang lebih kecil perlihatkan. Wajahnya tampak damai dan tenang, sesekali bibirnya terangkat membentuk senyuman tipis yang terlihat cantik baginya. Wajah rupawan yang sedikit kotor akan debu tak menutupi kecantikan yang di miliki oleh lelaki mungil di sampingnya.





Belum lagi bagaimana hembusan angin menyapu wajah si cantik, membuat surai pendek berwarna cokelat tua bergerak kecil di percantik oleh Kilauan tiara yang sosok itu kenakan. Astaga, jantung Jeno rasanya ingin lepas dari tempatnya sekarang, seumur hidup ia baru kali ini melihat seseorang secantik dan se-mempesona itu dalam hidupnya, bahkan Jeno masih ingat, Para Puteri kerajaan dulu tak memiliki paras secantik pria kecil itu.





Jeno mengeram, ia menunduk kala si cantik memergokinya tengah menatap wajahnya. Jeno takut namun juga malu, wajahnya masih ia tutupi dengan tudung jubah karena takut membuat si cantik ketakutan pada dirinya, Jeno takut melihat ekspresi takut Seperti yang selama ini ia lihat bila tanpa sengaja bertemu dengan orang lain.





Tanpa Jeno ketahui, sosok cantik alias Park Renjun sedang menahan gemasnya sejak sejam yang lalu akan tingkah malu-malu pangeran legenda ini. Karena sudah tak tahan, Renjun pun mendekat kemudian menyentuh tangan kekar yang penuh bulu itu, sentuhan lembut di sertai elusan membuat Jeno kaget namun nyaman secara bersamaan.





Lelaki dominan yang sudah berumur ratusan tahun itu masih mempertahankan kepalanya yang Menunduk, mencoba menahan Detakan jantung yang bertempo semakin kencang setelah Renjun menyentuh lembut dirinya.





ALTERNIAMON KINGDOM || NOREN✓Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt