κεφάλαιο τέσσερα

5K 747 65
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.









Malam telah tiba. Hawa dingin semakin merambat menusuk tulang yang hanya berbalut lembutnya kain sutra berbahan tinggi. Tak ada bahan yang bisa di gunakan untuk menghangatkan diri kecuali rangsangan hawa hangat dari kobaran api dengan media kayu bakar yang telah di pungut sekitar kastil kosong itu.






Seungwan sedang menghangatkan dirinya dengan balutan jubah milik Jaehyun, yang tentunya sempat mendapatkan penolakan namun akhirnya menyerah setelah mendengar penuturan Renjun yang berkata dia akan khawatir apabila sang mama jatuh sakit, sebab Seungwan tak bisa kedinginan, fisiknya rentan jatuh sakit.






Ketiganya tengah duduk melingkar dengan api unggun di hadapan ketiganya. Saling memeluk diri dan berdiam dengan pikiran masing-masing, yang sudah di tebak bahwa Seungwan sedang memikirkan nasib Kerajaan.






“Saya memikirkan bagaimana nasib kerajaan.” kata Seungwan dengan nada lirih, wanita itu menghela nafas panjang mengeluarkan uap sekilas yang membeku di tengah dinginnya udara, “Di sini sangat dingin sekali...” lanjutnya mengomentari suhu.






“Alterniamon memang terkenal akan dinginnya suhu Yang mulia, karena hutan di sini sangat rindang dan lebat, membuat oksigen semakin banyak di hasilkan. Saat pagi hari nanti, yang mulia akan merasakan sejuknya udara.”






“Sepertinya Tuan Jung sudah hafal mengenai tempat ini, ya?” ujar Seungwan dengan senyuman lembutnya. Jaehyun mengangguk canggung, “Itu karena saya pernah bermalam di sini yang mulia.”






“Ah, Kejadian lima tahun lalu yang kau pergi keluar kerajaan terus tak kembali hingga membuat ayahku mengutus para prajurit untuk mencari mu dan kau kembali dengan luka di kaki itu, ya?” imbuh Renjun masuk dalam pembicaraan membahas mengenai menghilangnya Jaehyun lima tahun lalu dari kerajaan.






Jaehyun meringis mendengar suara Renjun yang terlalu bersemangat dalam menceritakan kejadian itu, “Iya, dan bagaimana cemasnya pangeran kecil saat tau hamba kembali dengan luka kemudian mengomeli hamba yang lalai menjaga diri, dan dengan baiknya pangeran kecil menjaga dan merawat hamba kala itu.” Jaehyun memperlihatkan senyuman menawan yang semakin membuat Renjun terpesona.






Jaehyun memang tampan, namun saat lelaki itu sudah tersenyum hingga kedua lobang cacatnya terlihat, dia akan semakin tampan terlebih lagi di bawah cahaya remang Seperti ini. Entah memang hanya perasaan Renjun saja atau tidak, Jaehyun terlihat menatapnya penuh kelembutan dan puja.

ALTERNIAMON KINGDOM || NOREN✓Where stories live. Discover now