| 13 : Confess (18+) |

402 34 3
                                    

Ohm bersandar di batu besar sambil menselonjorkan kakinya, sedangkan Perth membaringkan dirinya dan menaruh kepalanya di paha Ohm.

"Orang tua lo meninggal kenapa? Dan kapan?" Tanya Perth.

"Ayah dan Bunda gue meninggal karena kecelakaan mobil setahun yang lalu, mereka di tabrak sama pengendara truk yang mabuk" Jelas Ohm.

"Terus lo tinggal sama siapa sekarang?" Tanya Perth.

"Nenek dan adek gue" Jawab Ohm.

Perth kemudian terbangun dari tidurnya dan menatap Ohm, Ohm menatapnya balik.

"Kapan-kapan gua boleh main ke rumah lo nggak?" Tanya Perth.

"Mau ngapain?" Heran Ohm.

"Minta maaf langsung ke adek lo" Jawab Perth.

Ohm tersenyum, kemudian secara reflek mengusap kepala Perth perlahan. Entah mengapa Ohm merasa gemas dengan tingkah laku Perth yang mulai membenahi dirinya, sedangkan Perth tersipu malu karena Ohm yang mengusap kepalanya sayang.

Ohm menatap mata Perth, begitupun sebaliknya Perth.

"Gua boleh tanya satu hal nggak sama lo?" Tanya Perth.

"Lo daritadi juga nanya Pete" Kesal Ohm.

Perth tertawa.

"Kali ini nanya serius" Ucap Perth, Ohm berdeham.

"Lo jawab jujur ya" Ucap Perth, Ohm menganggukkan kepalanya.

"Lo suka sama gua ya?" Tanya Perth seketika.

Ohm terkejut mendengarnya, pipinya memerah seketika.

"Kenapa lo bisa mikir gitu?" Tanya balik Ohm.

"Jadi iya atau nggak?" Ucap Perth.

"Lo mau jawaban yang jujur kan?" Tanya Ohm memastikan. Perth mengangguk penasaran.

"Belum, jawabannya adalah belum" Ucap Ohm.

Perth terdiam berpikir.

"Jadi maksudnya lo bakalan suka sama gua, tapi ke pending?" Tanya Perth bingung.

Ohm mengangguk.

"Kalo gitu gua juga" Ucap Perth seketika.

Ohm terkejut mendengarnya, pipinya memerah seketika.

"Jadi maksudnya lo-- mau suka juga sama gue?" Tanya Ohm memastikan.

Perth mengangguk.

"Lo homo juga?" Tanya Ohm.

"Bukan, gua pengen di cintai dan di perlakukan spesial" Jawab Perth.

"Terus?" Tanya Ohm bingung.

"Yang bisa ngelakuin hal itu cuman lo, nggak ada yang bisa ngelakuin hal itu sekalipun itu bokap gua sendiri" Ucap Perth.

Ohm tersenyum miring.

"Siap jatoh ke pelukan gue Perth?" Goda Ohm sambil mencolek dagu Perth.

Perth tersipu malu mendengar perkataan Ohm, sedangkan Ohm tertawa kecil melihat reaksi Perth.

Ohm merangkul Perth.

"Terus yang posisi atas siapa disini?" Tanya Perth seketika. Ohm tertawa geli mendengar pertanyaan Perth.

"Maksudnya?" Tanya Ohm dengan tawanya.

"Kan kalo di film biasanya yang dominan jadi suaminya terus yang nggak dominan jadi istrinya" Jelas Perth.

Ohm tertawa mendengarnya, sedangkan Perth hanya terdiam mendengarkan tawa Ohm yang sangat renyah di telinganya.

"Oh iya tadi kan kata Neo yang lebih dominan kan gua, berarti gua yang jadi suaminya" Ucap Perth.

Ohm makin tertawa mendengar ocehan Perth.

"Lo mah ketawa mulu Paus" Kesal Perth.

"Sorry-sorry" Ucap Ohm.

Perth terpana mendengarnya, kata maaf pertama yang di ucapkan oleh Ohm setelah perdebatan tadi.

Ohm tersenyum kecil, kemudian melepas rangkulannya.

~Cupppp

Ohm mencium pipi Perth seketika, membuat pipi Perth memerah. Sedangkan Ohm tersenyum kecil dan menatapnya.

"Kan pipinya merah, berarti yang lebih dominan tuh gue" Ejek Ohm.

Perth menatap sinis Ohm.

"Oh lo nantangin gua?" Kesal Perth.

Ohm hanya tertawa kecil mendengar Perth yang merasa tertantang.

Perth menarik kerah jaket Ohm.

~Cupppp

Perth mencium singkat bibir Ohm, kemudian melepasnya sedangkan Ohm terkejut dengan apa yang baru saja terjadi.

Ohm terdiam menatap Perth sambil memegangi bibirnya, Perth tersenyum miring ke arahnya.

"Sekarang siapa yang dominan?" Tanya Perth.

"Barusan first kiss gue Perth" Jawab Ohm.

Perth terkejut mendengarnya, namun dirinya mencoba bersikap santai.

"Terus? Gua harus tanggung jawab?" Kesal Perth.

Ohm memutar badannya membelakangi Perth, menutupi pipinya yang memerah dan menahan rasa ingin teriaknya sekarang, sedangkan Perth merasa bersalah dan malah berpikir Ohm marah dengan dirinya.

"Paus?" Panggil Perth.

"Hm?" Sahut Ohm yang kemudian membalikkan badannya.

"Lo marah?" Tanya Perth.

"Enggak" Jawab Ohm dengan senyumnya.

"Sorry, mungkin harusnya first kiss lo sama cewek dulu bukan sama cowok" Sesal Perth.

Ohm tersenyum mendengarnya, Ohm meminta Perth mendekat pada dirinya dan Perth menurutinya.

"Lo nggak salah kok, gue cuman nutupin muka gue yang merah aja tadi" Jelas Ohm.

Perth tersenyum, kemudian memukul pelan perut Ohm. Ohm tertawa melihat reaksi Perth.

Perth kemudian bersandar di bahu Ohm.

"Habis ini jangan pernah berantem lagi ya paw" Ucap Perth.

Ohm menatap Perth terkejut, Perth menatap balik Ohm.

"Kenapa?" Tanya Perth bingung.

"Lo nyebut nama gue bener barusan" Jawab Ohm.

Perth terdiam mengingat kejadian tadi.

"Reflek" Ucap Perth.

......

Hari semakin malam, jam menunjukkan pukul dua dan suasana pun menjadi semakin dingin di hutan, di tambah dengan api unggun yang mulai memadam.

Perth bersandar di bahu Ohm, dan mereka berdua saling berpegangan.

"Dingin ya paus" Ucap Perth.

Ohm membuka jaket miliknya, dan memberikannya ke Perth.

"Eh?? Gua nggak minta lo lepas jaket lo" Ucap Perth.

"Nggak apa-apa, lo lebih butuh" Ucap Ohm.

"Emang lo nggak kedinginan?" Tanya Perth.

"Enggak" Bohong Ohm, padahal suhu tubuhnya sekarang menunjukkan dia kedinginan.

Perth memakai jaket Ohm, kemudian meraih tangan Ohm. Perth meniup tangan Ohm, seraya untuk menghangatkannya.

Ohm tersenyum dibalas dengan senyuman Perth. Perth kemudian memeluk Ohm.

"Gini terus ya, biar nggak kedinginan" Ucap Perth.

Ohm mengangguk.

.......

Vote part ini agar mereka selamat!!!

"JANGAN LUPA VOTE JING, KALO MAU GUA SELAMAT!"

- Salam dari Perth

OHMPERTH (END)Where stories live. Discover now