| 24 : Our date (18+) |

280 29 4
                                    

Ohm telah sampai di rumah Perth dengan kaus dan sepatu putihnya, celana jeans abu yang robek di lututnya, dan tak lupa dengan jamnya.

Sedangkan Perth sesuai dengan baju yang dipilih Nanon dan Jimmy kemarin.

"Paw" Sapa Perth.

"Haii" Sapa balik Ohm.

"Ready?" Tanya Ohm.

Perth mengangguk kemudian tersenyum, Ohm tersenyum balik kemudian menggenggam tangan Perth.

Ohm memakaikan Perth helmnya, kemudian membuka injakan motornya sebelum akhirnya mempersilahkan Perth untuk menaiki motornya.

......

Taman

Ohm membawa Perth menuju taman yang indah. Terdapat rerumputan yang hijau, bunga-bunga yang bermekaran di sekelilingnya dan tak lupa kupu-kupu yang menjadi pelengkap keindahan taman tersebut.

Jalan sedikit menuju selatan terdapat danau yang cukup besar disana, dan terdapat beberapa hewan, seperti angsa dan ikan.

Tak sedikit orang yang hadir di sana, termasuk dengan Ohm dan Perth.

Mereka sekarang sedang terduduk di bangku taman dengan roti yang dibelinya untuk memberi makan burung liar disana.

"Ihh banyak banget Paw burungnya" Kaget Perth ketika dia baru saja melemparkan satu cuil roti dan langsung di lahap oleh sekawanan burung merpati.

"Kenapa lo takut burung?" Tanya Ohm.

"Kagak lah, payah amat gua takut burung!" Kesal Perth.

Kemudian Ohm melemparkan satu cuil roti lagi dan burung merpati pun semakin banyak, Perth reflek memegang tangan Ohm.

"Yaudah, kita ke danau aja yuk yang ada disana" Ajak Ohm.

Perth mengangguk menurut dan Ohm langsung bergegas menuju ke danau yang dimaksudnya.

......

Danau

"Wahh banyak bebek ya" Kagum Perth.

"Itu angsa dongo" Kesal Ohm.

"Iya itu maksud gua, eh dia doyan roti nggak ya Paw?" Tanya Perth.

"Coba aja kasih" Perintah Ohm.

Perth kemudian memberikan satu cuil rotinya, dan beberapa angsa menghampirinya.

"Ehhh Paw!! Dia nyamperin" Panik Perth yang kemudian lari.

Angsa tersebut semakin mengejar Perth, Perth berlari sedangkan Ohm hanya tertawa kencang melihat Perth yang di kejar angsa.

Perth kemudian membuang rotinya, angsa pun teralihkan perhatiannya.

Perth menghampiri Ohm, sedangkan Ohm masih dengan tawanya.

"Lo mah Paw! Nggak lucu ah!" Kesal Perth.

"Itu lucu tau" Ucap Ohm yang masih di selingi tawanya.

Perth menunjukkan muka badmoodnya.

"Utuk Utuk Utuk, jangan ngambek dong" Ucap Ohm sambil mencubit kedua pipi Perth.

Perth tersipu malu bukan main, pipinya memerah dan dengan reflek memukul bahu Ohm. Ohm merintis kesakitan.

"Ayo ikut gue, gue mau bawa lo ke suatu tempat" Ajak Ohm.

......

Danau

Ohm membawa Perth keliling danau dengan perahu yang di sewanya, dia yang mendayung mereka berdua untuk melihat keindahan danau.

"Bagus ya Paw, pemandangannya" Ucap Perth.

"Lo suka?" Tanya Ohm.

Perth mengangguk dengan senyumannya.

"Tapi nggak ada buaya kan disini?" Tanya Perth.

"Ada" Jawab Ohm.

"Hah? Serius?" Kaget Perth.

"Di depan gue kan buaya" Sindir Ohm.

"Sialan lo, maksud gue buaya beneran nyet!" Kesal Perth yang kembali memukul bahu Ohm. Sedangkan yang di omelinys hanya tersenyum cengengesan.

"Sekarang jam berapa?" Tanya Perth.

Ohm melihat waktu di jam tangannya.

"Jam 10" Ucap Ohm.

Perth mengangguk.

"Perth--" Panggil Ohm gugup.

"Hm?" Sahut Perth yang menengok ke arah Ohm.

"Lo tau? Hidup gue lebih baik saat gue ketemu dengan lo" Ucap Ohm.

Perth menatap serius Ohm, Ohm berhenti mendayung dan menggenggam tangan Perth.

"Gue selalu ngerasa excited mau ketemu lo, gue selalu semangat buat berangkat pagi ke sekolah buat liat lo, senyum lo yang manis, tingkah lo yang di luar expetasi dan bahasa lo yang nggak pernah di filter" Jelas Ohm.

"Sialan lo" Ucap Perth dengan senyumannya.

Ohm tertawa kecil mendengarnya.

"Tapi lo tau? Itu yang buat lo beda dari yang lain, itu yang buat lo unik. Lo bisa ngelakuin apapun yang lo suka tanpa batasan apapun" Ungkap Ohm.

Perth tersenyum malu mendengarnya, kemudian Ohm melepas cincin yang di gunakannya, memegangnya dengan ibu jari dan telunjuknya.

"Perth tanapon... Di hari yang cerah ini, di hari pertama kita date..."

"Gue Ohm Pawat ingin menjadikan lo sebagai pacar gue, pacar yang mungkin bisa menjadi temen hidup sehari-hari lo, yang selalu tau keluh kesah lo, yang bisa memahami lo, dan menghargai selalu apapun yang lo suka..."

"Apa lo mau ngizinin?" Jelas Ohm.

Ohm masih setia menunggu jawaban Perth, Perth tersenyum haru mendengarnya dan mengangguk cepat.

Ohm tersenyum kemudian memasangkan cincin kesayangannya ke jari manis Perth.

Perth secara sarkas memeluk Ohm dan membuat perahu bergoyang.

~Gedubrakk

~Byurrr

Mereka berdua terjatuh ke dalam danau karena Perth yang terlalu excited.

Mereka berdua sekarang basah kuyup, air danau setinggi dada Ohm. Untung saja mereka berdua bisa berenang.

"Perth?" Ucap Ohm yang mencari keberadaan Perth.

"Waaaa" Teriak Perth yang seketika muncul dari dalam air.

"Anjir lo" Kesal Ohm, sedangkan yang di omelinya hanya tertawa cengengesan.

Ohm menatap Perth yang menghampirinya dengan mata tajamnya.

~Cupppp

Ohm mencium bibir Perth ketika mereka berdua masih di dalam danau, Perth menikmatinya ingin selalu bibirnya ini bersentuhan dengan bibir manis dan lembut milik Ohm, namun tak lama Ohm melepas ciumannya.

Ohm tersenyum dan Perth tertawa kecil kemudian Ohm segera berenang menuju jembatan danau dan di susul oleh Perth.

Ohm naik dari danau dan kemudian membantu Perth untuk menaiki jembatan tersebut.

"Ganti baju yuk, ntar masuk angin" Ajak Ohm.

Perth mengangguk tersenyum.

Ohm kemudian berjalan lebih dahulu, disusul dengan Perth.

Rasa sakit seketika muncul di perut Perth, bibirnya memucat dan matanya mulai kunang-kunang.

~Brakk

Perth pingsan di sana, Ohm yang mendengar suara langsung menoleh ke arah Perth dan mendapati Perth yang telah jatuh pingsan.

.......

Waduhh our first date malah pingsannn duh jangan-jangan karena ciuman maut Ohm awoakoak.

See u on next part guys!

- Kali ini author
yg ngomong

OHMPERTH (END)Where stories live. Discover now