BAB 7 •Gagal Lagi

43 3 1
                                    

Tuhan menghadirkan kegagalan agar manusia dapat mengerti apa itu namanya perjuangan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tuhan menghadirkan kegagalan agar manusia dapat mengerti apa itu namanya perjuangan.

***

Istilah ‘take and give’ tidak hanya terjadi di dalam pasangan yang terlibat hubungan asmara, tetapi juga hubungan pertemanan. Sama halnya dengan hubungan persahabatan Ellia dan Alga yang sudah terjalin sejak kecil. Tetapi rasanya istilah itu seakan tidak seimbang, sebab Alga selalu memberikan lebih daripada apa yang Ellia beri.

Bukan dinilai dari barang apa yang sudah Alga berikan. Lebih dari sekadar itu, ia adalah waktu.

Baik itu senang maupun sedih. Alga selalu memberikan waktunya tanpa batas dan tanpa protes. Ellia jadi teringat semasa SMP tahun pertama. Waktu itu ia menelepon Alga tengah malam hanya untuk minta dibelikan pembalut, yang mana itu adalah menstruasi pertamanya. Tanpa banyak bicara, Alga langsung menuruti, dan tak lama pria itu bergegas menuju rumah Ellia dengan plastik putih di tangannya. Ellia yang memang sudah menunggu Alga di teras rumah sempat terheran-heran ketika membuka plastik putih itu. Ada satu pack pembalut, juga tiga botol minuman kunyit asam. Alga langsung memberitahu secara singkat bahwa itu adalah minuman pereda nyeri ketika menstruasi, yang mana pria itu membelinya karena Ellia sempat mengeluhkan bahwa perutnya sakit.

Sikap Alga yang dulu memang kadang terkesan cuek dan acuh, tapi juga bisa menjadi orang yang paling perhatian hanya dalam sekejap. Dan satu hal yang baru-baru ini Ellia sadari yaitu, bahwa nyatanya Alga selalu ada disampingnya dalam situasi apapun. Alga selalu hadir ketika Ellia butuhkan, bahkan hanya untuk hal remeh seperti menyalakan kompor untuk merebus mie instan saat tidak ada orang di rumah. Atau ketika Ellia ingin menonton drama romantis Korea dan membutuhkan teman, Alga akan hadir, duduk di sampingnya meski Ellia tahu betul bahwa pria itu sama sekali tidak menyukai film-film berbau romantis.

Ellia jadi merasa malu pada dirinya sendiri. Ia terlalu sibuk berlarut dalam rasa cintanya sendiri. Terlalu mengharapkan timbal balik atas rasa cintanya sendiri tanpa melihat hal-hal kecil yang sudah dilakukan Alga padanya. 

Oleh karena itu, kali ini setidaknya Ellia harus berterimakasih atas semua waktu yang Alga habiskan hanya untuk menjaganya dan mengurus segala hal-hal yang sebenarnya bukan tanggung jawab pria itu.

Bibir Ellia berubah mengembang dengan netra yang menatap lurus pada gitar akustik yang sudah tergeletak di atas kasur. Gitar itu ia beli dengan uang tabungan yang sudah dikumpulkannya jauh-jauh hari. Lebih tepatnya sebulan sebelum ia mendapatkan tantangan 30 hari dari Alga.

Dulu Alga memang suka bermain gitar sewaktu SMP. Pria itu juga pernah mengikuti ekskul musik di sekolah tepat setelah menginjak kelas 2 SMP. Tidak sampai satu tahun, Alga tiba-tiba keluar dari ekskul itu. Tidak tahu apa alasan lebih jelasnya, sebab semenjak hari dimana Alga keluar dari ekskul musik, Ellia tidak pernah lagi melihat Alga memainkan gitar kesayangannya itu. Ellia sempat bertanya-tanya hal apa yang membuat Alga berhenti bermain gitar, tapi tidak ada satupun dari setiap pertanyaannya yang dijawab oleh pria itu.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 09, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

30 DaysWhere stories live. Discover now