2. Tanya Yang Tidak Bisa Di jawab

4.4K 423 34
                                    

"Dara, kamu satu mobil sama Bang Benny nggak apa-apa, ya?"

Bersamaan dengan yang lainnya aku keluar dari kantor, tapi saat aku hendak menghampiri mobil Retno untuk ikut bersama dengan yang lain yang tidak memiliki mobil, Retno justru memintaku untuk ikut bersama dengan Kakaknya, ya, Bang Benny yang di maksud oleh Retno adalah seorang Polisi Militer, mungkin karena hari ini adalah hari bahagia Adiknya membuat pria dengan tinggi yang nyaris sama dengan suamiku ini menyempatkan dirinya untuk hadir dan menjadi sopir sukarela mengangkut rekan kerja dari adiknya ini.

Aku mematung di tempatku, rasa canggung dan tidak nyaman aku rasakan karena selama ini aku tidak pernah berdekatan dengan seorang pria, mentok hanya rekanku dan juga customer saja, tapi Bang Benny? Ingin rasanya aku menolak, tapi sikapku ini tentu akan membuat yang lainnya sebal kepadaku, hingga akhirnya dengan senyuman yang seringkali aku pamerkan setiap kali berhadapan dengan customer, aku mengangguk kecil.

"Nggak masalah, it's oke, sama siapapun ayok." Ucapku yang langsung di sambut acungan jempol dari Retno yang juga tersenyum lebar.

Bang Benny yang sepertinya menangkap kecanggunganku atas sikap adiknya ini bersuara, "Retno itu mau PDKT sama Mantri kalian, hiiisss, kadang tingkah tuh anak emang di luar galaksi. Masuklah, tenang saja, Aras nggak akan cemburu dengan interaksi kita ini."

Mendengar nama yang terucap dari Kakaknya Retno ini reflek aku langsung mendongak menatapnya yang ada di sampingku, lidahku terasa kelu untuk bertanya bagaimana bisa dia tahu ada sesuatu di antara aku dan Aras, profesi Bang Benny yang merupakan Polisi Militer adalah hal yang berbahaya bagi Aras dan juga profesinya sebagai seorang Tentara.

"Abang kenal sama Aras?" Tanyaku takut-takut, dalam hati aku tidak hentinya berdoa semoga saja Bang Benny tidak tahu sejauh mana hubunganku dengan Aras. Walaupun aku sendiri benci dengan kenyataan jika statusku di sembunyikan tapi aku enggan membuat Aras dalam masalah. Aras selalu berkata jika saat restu sudah kita miliki, dia tidak akan perlu lagi menyembunyikanku dari dunia.

Ya, tebakan kalian benar tentang aku dan Aras, aku adalah istri siri dari seorang Tentara berpangkat Letnan Satu, yang di nikahi tanpa sebuah legalitas karena orangtuanya sama sekali tidak merestui. Pasti banyak dari kalian mengatakan jika aku adalah perempuan bodoh yang mau-maunya saja di nikahi tanpa legalitas, pernikahan siri dari segala sisi akan merugikan perempuan, tapi coba kalian tempatkan diri kalian pada posisi diriku ini.

Aku dan Aras berpacaran semenjak kami sekolah menengah atas, saat kami berpisah jalan mengejar pendidikan untuk mimpi kita masing-masing kami saling mendukung satu sama lain sampai akhirnya kami sukses, dia menjadi seorang Perwira angkatan darat, dan aku menjadi bankir. Seumur-umur aku hanya mengenal cinta dalam bentuk Aras begitu juga sebaliknya. Cinta yang semakin menjadi besar apalagi saat aku harus kehilangan orangtuaku karena kecelakaan membuatku hanya memiliki Aras.

Araslah yang menguatkanku saat orangtuaku di makamkan, dan Aras pulalah yang menjadi tameng terdepanku saat saudara-saudara Ayah dan Ibu hendak mengusik rumah dan tanah yang di miliki orangtuaku. Aku sudah begitu bergantung pada Aras hingga aku tidak tahu bagaimana hidupku jika tidak ada Aras Respati.

Sayangnya meski aku dan Aras saling mencintai, restu dari orangtua Aras tidak kami dapatkan. Menurut Orangtua Aras, aku sama sekali tidak sebanding dan sederajat dengan mereka, tapi cinta Aras yang terlalu kuat di tambah dengan aku yang tidak ingin kehilangannya membuatku akhirnya mau menikah dengannya secara siri.

Pernikahan kami berjalan normal, aku bahagia bersama dengan Mas Aras yang memberiku banyak cinta meski 3 tahun penuh aku menyembunyikan statusku, aku seorang istri tapi aku tidak bisa leluasa mengatakan siapa suamiku. Aku seorang istri tapi merasa seperti simpanan. Semuanya aku lakoni penuh dengan kesabaran sembari berdoa semoga Orangtua Mas Aras perlahan mau menerimaku, tapi seterbiasanya aku dengan keadaan namun nyatanya aku tetap saja di dera ketakutan. Seperti sekarang ini, saat Bang Benny mengetahui tentang aku dan Mas Aras, rasa takut jika Mas Aras akan mendapatkan masalah. Perasaanku begitu was-was saat menunggu jawaban darinya.

"Di kemiliteran siapa yang tidak mengenal Atas Respati, tentu saja aku mengenalnya, Dara. Yang membuatku heran adalah sejauh mana hubungan kalian sampai kamu harus setakut sekarang ini hanya karena aku tahu tentang kamu dan Aras?"

Pengantin Simpanan Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz