21. Tamu di pesta suamiku.

3.1K 391 28
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

HolaaaDara kembali lagi, yuk tim maraton Dara juga ada di aplikasi Kbm dan KaryaKarsa ya, Happy reaksinya semuanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Holaaa
Dara kembali lagi, yuk tim maraton Dara juga ada di aplikasi Kbm dan KaryaKarsa ya, Happy reaksinya semuanya.
Enjoooyu

"Oooh ini calon mantuku, gimana cantik, kan? Si Benny emang pinter milih calon istri, nggak sia-sia dia jomblo sampai karatan, soalnya dia nyarinya yang jelmaan bidadari sih! Gimana, cocok kan sama si Benny?"

Astaga, situasi macam apa ini yang sekarang tengah menjebakku, datang ke acara pernikahan suamiku dengan titel calon mantu keluarga lainnya. Duuuh, lieuuurrr.

"Uhhhuuuuyyy, pip pip calon mantu, pip pip calon mantu. Nggak cuma Mami yang setuju, Retno juga setuju kalau Dara yang jadi Kaip Retno. Suwerrr, Retno nggak bakal cemburu kalau Dara yang jadi Kaip-nya."

Kehebohan dari Retno semakin menarik perhatian dari orang-orang yang hendak masuk ke dalam ballroom hotel, memang kehebohan keluarga Malik ini tidak perlu di ragukan lagi, tapi siapa yang berani mengusik salah satu Petinggi Bank BI di kota ini, semua orang segan dan memaklumi tingkah polah sang Nyonya dan juga putri bungsu mereka.

Orang-orang saat menatapku pun tampak segan, mereka benar-benar percaya dengan ucapan asal dari Maminya Retno pasal Calon mantu, ayolah, semua yang Maminya Retno ucapkan tentu untuk membangun rasa percaya diriku yang hancur berantakan karena penolakan dari keluarga Respati, aku sadar diri siapa aku dan siapa mereka.

"Kenapa kalian, ketawanya asyik banget." Di tengah suasana canggung yang tercipta, bintang utama yang membuatku di goda mati-matian oleh Tante Nurul dan juga Retno datang dengan tergesa. Terbiasa melihat Bang Benny dalam seragam Tentaranya dan kini melihatnya dalam kemeja batik yang selaras dengan yang di kenakan oleh Om Hasyim, jujur saja membuatku agak takjub melihatnya. Memang ya gen Malik di keluarga ini tidak bisa di bohongi.

"Sudah-sudah, jangan di godain mulu si Dara, yang ada dia trauma sama Mami kalau kayak gini." Melihat istri dan anak bungsunya hanya cekikikan tanpa menjawab sementara aku pun canggung hendak menjawab apa, akhirnya Om Hasyim yang menjawab pertanyaan dari putra sulungnya yang kebingungan, "biasalah lah Ben, kayak nggak tahu gimana Mami sama Adikmu."

Pengantin Simpanan Where stories live. Discover now