6. Drama cinta di Sekolah

12.4K 1K 19
                                    

Di ruang OSIS ternyata tidak hanya ada Fadil, ada sekitar lima orang lagi yang sepertinya merupakan anggota pengurus, termasuk Udin dan seorang gadis cantik yang cukup menarik perhatian Ida, gadis itu tengah duduk di samping Fadil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di ruang OSIS ternyata tidak hanya ada Fadil, ada sekitar lima orang lagi yang sepertinya merupakan anggota pengurus, termasuk Udin dan seorang gadis cantik yang cukup menarik perhatian Ida, gadis itu tengah duduk di samping Fadil.

Seingat Ida, gadis itu siswi kelas 2 jurusan Sekertaris, namun entah siapa namanya karena hanya sebatas kenal wajah.

Udin yang melihat Ida masih berdiri di depan pintu, memintanya masuk dan mempersilahkannya duduk di depan Fadil dan gadis itu, yang ternyata bernama Kinanti dan menjabat sebagai seksi acara.

Setelah mengenalkan dirinya, Kinanti kemudian menjelaskan tujuan Ida diminta datang ke ruang OSIS, sekitar dua minggu lagi akan diadakan bazar amal di lapangan sekolah dan pihak OSIS mengundang Ida turut serta dengan membuka stand jajanan.

"Gimana kak, mau nggak ?" tanya Kinanti masih setia duduk di samping Fadil bahkan posisi tubuh mereka cukup dekat. Pemuda itu sendiri tampak fokus dengan buku catatan di depannya hanya sesekali itu menyimak pembicaraan antara Kinanti dan Ida.

Ida berpikir sejenak, jika mengiyakan maka waktu liburnya akan terganggu karena bazar itu diadakan di akhir pekan, namun karena ini tujuannya umtuk amal, akhirnya Ida setuju, dengan harapan semoga dosanya yang sering mencontek PR matematika bisa dihapus.

Sekitar 15 menit Ida berada di ruang OSIS, Kinanti meminta beberapa tambahan menu jajanan kalau bisa, atau varian rasa yang berbeda namun Ida tak berjanji untuk menyanggupinya karena harus dibicarakan dulu dengan ibunya karena dia tidak membuat adonannya sendirian.

Sebenarnya selama pembicaraan tadi Ida kurang fokus perhatiannya selalu teralihkan pada gerak gerik Kinanti yang tampak selalu berusaha melakukan kontak fisik dengan Fadil, entah itu menyentuh tangannya dengan alasan meminjam pulpen atau sengaja merapatkan tubuhnya ke arah Fadil agar bahu mereka bisa bersentuhan.

Berdasarkan pengalaman,Ida paham bahwa ada sesuatu diantara mereka, entah hanya satu pihak yang merasakan atau bahkan keduanya karena Fadil pun tak terlihat risih.

Ada yang retak tapi bukan kulit telur, ucapan terima kasih dari Fadil sebelum Ida meninggalkan ruangan jadi terasa hambar.

🍀🍀🍀

"Jadi ada masalah apa kamu diminta ke ruang OSIS ?" Cecar Nita penasaran bahkan sebelum Ida sempat duduk di bangkunya.

Bagi Nita selama ini Ida seperti siswa dalam bayangan ada tapi terlihat samar, jadi adalah hal yang tidak biasa jika sampai punya urusan di ruang OSIS.

"Diminta buka stand jajanan saat bazar nanti" jawab Ida seadanya.

"Kesempatan bagus tuh, bazar nanti kan dibuka untuk umum, jajanan mu bisa makin terkenal" timpal Vero.

Ida terdiam, 'bener juga yaa, aku nggak kepikiran tadi, efek si Kunti nih, otakku jadi lalod'

"Eh kok malah melamun" Nita memukul meja dan suaranya membuat Ida tersentak kaget lalu mengelus dadanya, Nita malah nyengir tampa dosa.

Fix My Past (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang