28🥀

181 21 3
                                    

Gun berdiri di depan cermin memperhatikan penampilannya dari atas sampai bawah, Gun memutuskan untuk masuk sekolah hari ini walaupun kondisinya masih kurang baik.

Seminggu sejak kejadian ia di siksa habis-habisan oleh Godji, hampir seminggu juga Gun tidak bersekolah.

Krist dan Win bahkan sudah berkali-kali menanyakan kapan Gun akan kembali bersekolah.

Gun selalu mencari-cari alasan yang masuk akal agar kedua sahabatnya itu percaya kalau ia benar-benar masih di kampung.

Gun memperhatikan lengannya nya.

Mengerikan. Ada beberapa luka yang tidak bisa tertutup oleh baju seragam nya.

bekas cambukan Godji terlihat jelas hitam memanjang di lengan Gun dan masih terasa perih mungkin karna lukanya sudah infeksi jadi lama untuk sembuhnya.

Harusnya jika luka itu di obati oleh tenaga medis pasti akan lebih cepat sembuh di bandingkan hanya diobati dengan obat merah.

Gun bingung harus menutupinya dengan apa. Seragam sekolah nya lumayan kecil karna itu adalah milik Singto dulu.

Gun tidak dibelikan seragam sekolah, ia hanya memakai baju yang ada walau warnanya sudah tidak seputih seperti baru yang terpenting masih bisa di pakai.

Untungnya ada beberapa seragam yang ia dapat dari sekolah seperti celana kotak-kotak, rompi, dan baju olahraga.

Pakai jaket? Tsk... Gun bahkan tidak punya jaket atau sejenisnya, ia hanya memiliki kaos berlengan panjang.

"Kak mau berangkat sekarang?" Ally muncul menghampiri Gun.

"Ly kamu punya jaket atau sweater? Pinjem dong Kakak malu sama tangan kakak takut orang-orang jijik ngeliatnya"

Ally yang melihat itu menjadi iba.

"Ada sih kak tapi motif perempuan semua"

"Yah..."

Ally memeluk Gun pelan.

"Gak usah malu kak, Ally yakin orang yang liat pasti akan ngertiin kondisi kakak. Mending kita sarapan dulu kata ibu belum ada yang bangun jadi kita bisa makan sekarang"

Gun mengangguk.

Seperti biasa mereka akan sarapan sebelum seluruh anggota keluarga itu berkumpul di meja makan.

Saat menuruni anak tangga menuju dapur Gun dan Ally tidak sengaja berpapasan dengan New.

"Idih lengan Lo jijik banget, koreng basah begitu. Huek gue jadi pengen muntah"

Gun menyembunyikan tangan nya di belakang punggung.

Apa New lupa ini semua bermula karena dirinya?

New melepaskan sweater bermerek nya lalu melemparkan nya ke wajah Gun.

"Tutupin woi jangan bikin orang-orang jijik ngeliat lo! Jangan pernah lo balikin lagi itu sweater ke gue"

New langsung pergi dari situ.

Gun tersenyum. "Makasih New"

"Kak yang sabar ya perkataan kak New jangan di pikirin"

"Iya ly, santai aja udah biasa"

"Eh tapi Sejak kapan kak New bisa bangun pagi yah? Ally gak salah liat kan?"

Entah lah, Gun juga lumayan kaget melihat New pagi-pagi buta seperti ini.

Jujur perkataan New lumayan tajam menusuk hatinya namun seketika hilang saat New memberikan sweater nya, Gun bahkan yakin yang di berikan New merupakan salah satu koleksi pakaian branded adiknya itu nya.

Kelabu Membiru | OffGunWhere stories live. Discover now