32🥀

76 6 0
                                    

"pertama-tama Papa mewakili semua orang yang ada di sini ingin meminta maaf  sama kamu Gun karna dengan lancang sudah mencampuri urusan pribadi kamu, Papa sudah tau kalau kamu itu anak kandung Mike dan Godji salah satu mitra bisnis di kantor Papa"

Gun menoleh pada Off. "gak apa-apa gak usah khawatir" ucap nya pelan.

"Dan semua yang terjadi pada kamu Papa sudah tau, Kejahatan mereka perlakuan mereka terhadap kamu sungguh sangat tidak manusiawi bagaimana bisa mereka melakukan itu terhadap anak kandungnya sendiri, Why? Apa salah kamu"

"Kamu tau saat pertama kali Papa mengetahui itu Papa langsung ingin memenjarakan mereka"

"Pah jangan—"

"Tepat. Kamu pasti bilang jangan"

"Pah sekarang Gun udah gak pernah di siksa lagi sama mereka jadi jangan penjaraiin kedua orang tua Gun. Gun mohon pa... Mereka begitu karna aku yang nakal"

"Kamu itu anak baik Gun, siapa yang bilang kamu nakal?" ucap Davika.

"Tentu saja mereka tidak akan melukai kamu lagi karna mereka tau sekarang kamu sudah dalam perlindungan keluarga Adulkittiporn. CCTV rumah kamu sudah tersambung langsung ke kantor polisi sahabatnya Mama Davika dan Papa sudah melakukan perjanjian dengan Mike sedikit saja dia melukai kamu maka tamat riwayatnya!"

Pantas saja, sebulan ini aneh rasanya kedua orang tuanya sangat acuh pada Gun.

"Papa juga tau New adik kamu sakit dan membutuhkan banyak biaya pengobatan"

Gun menatap Davika.  Apakah Davika juga menceritakan tentang diri nya yang ingin menjadi mendonorkan organ tubuhnya.

"Karma itu ada Gun dan berlaku bagi semua umat manusia, apa yang kamu perbuat itu juga yang kamu dapat"

"Dan tanpa kamu meminta pun itu seperti hukum alam yang berjalan dengan sendirinya, Kamu tau perusahaan Mike saat ini sudah bangkrut dan terjerat hutang pada Bank sebesar 3 miliar? Belum lagi kompensasi untuk seluruh karyawan yang belum di bayarkan"

"Hah" hanya 3 huruf itu yang keluar dari mulut Gun.

"Sejujurnya Mike bisa saja mencicil setengah nya tapi sebagai konsekuensi kalian akan tidur di kolong jembatan dan adik kamu belum tentu ia akan bisa rutin berobat setiap bulannya"

"Apa bang Singto gak bisa bantu Papa Gun"

"Gaji Abang mu itu hanya cukup untuk dirinya sendiri"

Gun menghela napas pasrah. Huft... Tentu saja bang Singto hanya karyawan biasa, dan ia juga masih melanjutkan kuliah S2 nya.

"Saya membeli perusahaan Mike jadinya perusahaan itu sekarang berada di bawah naungan Saya"

Ter mengucapkan nya dengan sangat santai. Dia baru saja membeli sebuah perusahaan. PERUSAHAAN!!!

"Kamu tau Gun Papa tetap mempekerjakan Mike di perusahaan itu, tapi... Bukan lagi menjabat sebagai seorang atasan melainkan sebagai cleaning service"

"Hah cleaning service?!"

Ter mengangguk menyesap teh nya dengan santai.

"Mike kini sedang merasakan karma nya. Dia sedang merasakan rasanya di hina dan di anggap sampah oleh orang-orang yang dulu pernah ia perlakuan seperti itu"

"Pah Gun mohon jangan—"

"Gun, Papa tidak melakukan apapun Tuhan yang berkehendak, itu adalah balasan atas apa yang ia perbuat selama ini. Papa Hanya ingin mike sedikit merasakan bagaimana rasanya menjadi orang rendahan, segala perbuatan pasti ada balasannya kalau saja dulu ia menjadi bos yang baik hati pada karyawannya mungkin di titik serendah ini orang orang tentu tidak akan menghujat nya melainkan dengan senang hati memberikan semangat untuk segala kemalangan yang di terima oleh Mike"

Kelabu Membiru | OffGunWhere stories live. Discover now