Welcome Gavin -12

2K 238 82
                                    

Mumpung hari ini aku ultah, jadi kupersembahkan masing-masing chapter dari dua ceritakuu🤘🏻

Hope u enjooy!!







"Zi, bangun. Keram nih."

Zidane mengerjapkan matanya, guncangan ditubuhnya membuat kesadarannya perlahan kembali.

"Enak banget ya ndusel di perut gue sampe ketiduran." Sindirnya.

Lantas ia bangkit dengan cepat setelah menyadari tak ada siapapun di kamar Hansen selain mereka.

"Mereka udah pergi?" Hansen mengangguk.

"Yes. Kalo gitu gue ke kamar dulu." Zidane berlari secepat kilat menuju kamarnya.

Sesampainya di kamar, ia benar-benar bingung dengan kehadiran sosok tinggi dengan cengiran lebarnya.

Sesampainya di kamar, ia benar-benar bingung dengan kehadiran sosok tinggi dengan cengiran lebarnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Oh, is that angel?"

Zidane melongo, tidak ada siapapun disini selain mereka.

"Wait, angel? Lo liat malaikat sebelah mana anjir!?" Zidane seketika melirik ke segala arah, kemudian bergidik.

Siapa tahu ada malaikat maut.

"No, I mean kamu angelnya."

"Hah? Lagian lo siapa? Kok disini?"

Cowok itu sedikit terkejut.

"Oh, sorry I forgot. My name is Gavindra Kenan, panggil aja Gavin. Aku udah daritadi sih disini. Kamu pasti anaknya tante sarah kan? Kakak malaikat?"

Zidan menepuk jidatnya. Tidak kakak maupun adik sepertinya akan sama saja.

"Okay, Welcome Gavin and nice to meet you. First of all, nama gue Zidane bukan kakak malaikat. Gue anaknya tante sarah dan lo liat sendiri sekarang gue pake kamar lo, diminta mama Dona."

Gavin tertawa kecil.

"Mama? Kakak juga manggil mama? Jadi udah siap nikah sama aku dong?"

Katakanlah Zidane kurang ajar karena berani memukul orang pada pertemuan pertama. Sekalipun menurut Gavin tak sakit, tapi pukulan itu cukup membuatnya kaget.

"Wow, agressive. I like it."

"OMG." Zidane meringis. Belum selesai ia berurusan dengan Hansen, sekarang ada lagi Hansen yang lain.

Seketika ia menarik ucapannya beberapa saat lalu saat ia mengomentari foto masa kecil Gavin dan membandingkannya dengan Hansen.

Tapi ternyata kedua cowok tengil itu sama saja.

"Oh iya, kalau kakak mau kita tidur sekamar aja. Gak usah bingung mau tidur dimana."

Astaga, Zidane melupakan hal itu. Ia tidak mau harus sekamar dengan Gavin, si bocah tengil ini.

[1] Hello, Enemy! | BinHao [END]Where stories live. Discover now