PROLOG

893 84 20
                                    

•• ───── •

Aku Wihelmina Gayatri, ini adalah kisahku sebagai siswi perhotelan yang kerap kali diejek tak bermoral dalam kesadaran masyarakat patrialis.

“Ya, salah sendiri. Siapa suruh pakai baju mini. Sengaja itu mah.”

“Kerjaannya apa? Oh, pantesan. Waktu dilecehin kamu ikut goyang enggak? Asik pasti.”

“Karma itu. Udah enggak usah lapor-lapor polisi segala, udah biasa digituin kan?”

Pernyataan bodoh yang sudah cukup jelas sebagai isyarat untuk diam. Semakin lama kudengar, sekarang rasanya jiwaku terbiasa dengan hal-hal semacam ini.

Sebagai bagian dari populasi rendah, tentu aku harus bisa mengakrabkan diri serta mengerti bahwa semua ini telah menjadi rutinitas sehari-hari yang tak pernah jenuh menjerumuskan golongan manusia-manusia kikir. Pada ideologi realistis akan kesenjangan sosial yang kian meraup korban, aku ingin menegaskan,

Jakarta bukanlah kota impian seperti apa yang diceritakan novel-novel romansa masa kini.

•• ───── ••

a/n:

(Beberapa nama tokoh, tempat, dan peristiwa, bukan karangan fiktif semata)

Cerita ini diikutsertakan dalam event Pensi Vol 7 yang diselenggarakan oleh penerbit TeoriKata selama 25 hari. Mohon dukungan kalian dalam proses penggarapan naskah, semoga kita bisa bertemu di versi terbaik Maitre D’Hotel 💚

Maître D'Hôtel ; JangkkuOnde as histórias ganham vida. Descobre agora