35

30 4 0
                                    

"Ayo, minum! Kamu melakukannya dengan baik hari ini!"

"...Terima kasih."

"Hehe."

Hal menyenangkan lainnya terjadi.

Ayah memutuskan untuk menjadi wali Cheshire, dan sejak saat itu, kami bisa belajar bersama.

Jadwal kami identik kecuali dua.

Saya dengan bimbingan khusus Matematika untuk Oscar, Penguasa Menara Penyihir, dan Cheshire—.

'Dia belajar pedang dari ayahku!'

Aku tersenyum saat melihat profil samping Cheshire meminum air.

Sekarang dia telah mempelajari pedang dari Ayah dua tahun sebelumnya, mungkin dua tahun sebelumnya Cheshire mungkin menjadi Swordmaster mengikuti Ayahku.

'Ini, ini.... Bisakah semudah ini?'

Itu halus, sesuai dengan aslinya.

"Cheshire!"

"Ung."

"Kemarilah."

Saya memberi isyarat. Cheshire menundukkan kepalanya dan meminjamkan telinganya.

"Hari ini, benda itu! Anda tidak lupa melakukan itu, bukan?

"Apa maksudmu-. Aah."

kata Cheshire dengan tatapan enggan.

"Mengapa kamu tidak pergi dengan Paman saja?"

"TIDAK! Kamu berjanji padaku!"

Cheshire menjawab dengan enggan.

"Hai! Mengapa Anda saling berbisik? "Apa yang kamu katakan?"

Leon melangkah masuk.

"Hehe. Tidak tidak. Saya tidak banyak bicara."

"Kau tidak banyak bicara?! Kemarilah. Hembuskan apa yang kamu katakan!"

"Kyahaha! Saya tidak mau!"

Aku berlari sekuat tenaga untuk menghindari Leon yang mengejarku.

Hari ini adalah awal festival Hari Anak.

* * *

"Apakah Anda siap, Tuan-tuan!"

"Ya, Kapten James Brown!"

"...."

Sore hari ketika matahari telah terbenam.

Berpakaian seperti orang biasa, ayahku, aku, dan Cheshire meninggalkan mansion tanpa ada yang menyadarinya.

Ayah tersenyum sambil menatap kedua bawahannya yang masih kecil, yang berdiri bersebelahan. Dia kemudian berbalik dan berkata, "Maju!"

Pada saat yang sama, Ayah saya berubah menjadi James Brown.

Itu adalah simbol figuran yang sudah lama tidak kulihat, rambut cokelat dan mata cokelat.

"Apakah akan baik-baik saja..."

"Ya ya!"

"Ayo bersenang-senang hari ini!"

Ayah dan aku memimpin Cheshire yang khawatir ke ibu kota.

"Haiyaa!"

Hari pertama festival.

Berbeda dengan jalan-jalan townhouse aristokrat, area pemukiman rakyat jelata penuh warna dan berisik untuk festival.

Setiap jalan memiliki lampu yang berkilauan, dan orang-orang yang menjual permen dan makanan ringan berseru dengan gembira.

Ayahku pura pura lemah (1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang