130

1 0 0
                                    

"Oh, sudah kubilang padamu, cepatlah datang!"

Atas desakan Oscar, Henokh sadar dan mengikuti.

"Kemana kamu pergi? Kami belum mengetahui lokasi pastinya. Tapi bisakah kita tetap menggunakan sihir pendeteksi?"

"Saya yakin itu ada di dalam wilayah ini."

Setelah berjalan beberapa saat, Oscar berhenti dan menyapu kerikil di lantai tanah datar dengan jari kakinya.

Kemudian dia mengambil batu seukuran kepalan tangan dan mulai menggambar formula ajaib di tanah.

"Butuh waktu beberapa saat untuk menggambar. Sekitar 30 menit? Duduklah di sana dan tunggu."

Oscar memberi isyarat seolah menyuruhnya pergi.

Namun, bagaimana dia bisa beristirahat dengan baik ketika seseorang menderita sendirian?

Henokh hanya berdiri dan memperhatikan Oscar.

'Kamu lebih gila daripada aku.'

Berbeda dengan saat menggambar lingkaran sihir gerakan, wajah Oscar cukup berhati-hati.

Kegugupannya terlihat jelas dari keringat di wajahnya.

Dia takut dia akan terlambat.

Dia takut anak itu akan sakit.

Oscar sangat khawatir.

'Mengapa?'

Henokh penasaran.

Mengapa Oscar begitu menyayangi Lilith?

Alasan dia memutar balik waktu mungkin karena dia merasa kasihan pada anak itu, tapi juga karena Henokh pada akhirnya gagal.

Jadi, dia berusaha memungkinkan untuk memulai lagi.

Dia pikir alasannya lebih besar.

Namun setelah membaca surat Lilith, Henokh menyadari bahwa dia telah berhasil.

Lalu mengapa Oscar memutar balik waktu?

Segalanya akan sempurna.

Mengapa?

Sekarang hanya ada satu alasan.

"Tuan Menara Penyihir."

Satu-satunya hal yang tidak ada di dunia damai, Lilith.

Oscar memutar balik waktu hanya untuk menghidupkan Lilith kembali.

"Apa? Saya perlu berkonsentrasi. Jika kamu ingin berbicara omong kosong, nanti saja."

Sampai-sampai tidak masalah jika semuanya hancur seperti istana pasir.

Kehadiran anak itu sangat besar bagi Oscar.

"Putriku..."

"..."

"Apa artinya bagimu?"

Tangan Oscar yang tadinya bergerak cepat tiba-tiba menegang.

Artinya?

Apa arti anak itu bagiku?

"Aku tidak tahu."

Oscar menggerakkan tangannya lagi.

Seperti anak kecil yang bodoh.

Seorang gadis jelek yang menghancurkan hati semua orang dan hanya mencari ayahnya.

"Saya juga penasaran. Itu bahkan bukan anakku."

Tapi bagaimana aku bisa membencimu?

Lilith telah berada di halaman kehidupan sebelumnya, hampir setengah hidupnya.

Ayahku pura pura lemah (1)Where stories live. Discover now