Pearl

28 7 2
                                    

#unbkwga
#wgaexam

Romace Fantasy

Pria itu berusaha berlari sekencang angin agar terbebas dari kejaran massa. Mereka ingin menangkap pria yang tadi merampas benda berharga milik gadis penumpang taksi. Jantung pria yang bernama Roy itu berderap. Matanya mencari celah untuk menemukan tempat bersembunyi.

Samar-samar dia mendengar suara yang dia kenal. Suara tanpa raga itu membisikkan, "Roy, lari ke arah pintu. Nanti kau akan selamat."

Roy memfokuskan kakinya agar bisa mendekati pintu yang dimaksud oleh Pearl, peri cantik yang menemaninya. Pearl adalah peri yang muncul ketika Roy berbuat jahat. Awalnya Pearl tidak ada, tetapi saat Roy membeli cermin di pasar loak, dia selalu menghantui pria itu.

Roy melihat pintu yang dimaksud Pearl. Dia menutup matanya dan membatin sebuah tempat yang aman—tempat tinggal Pearl. Tubuh Roy seperti ditarik oleh magnet. Ketika membuka matanya, dia sudah berada di dimensi lain.

"Roy, kenapa kau berbuat jahat lagi? Bukankah kau sudah berjanji menjadi manusia baik? Kenapa, Roy?" cerocos Pearl ketika Roy baru saja sampai.

Roy menanggapinya dengan tersenyum. "Aku kangen kamu, makanya aku begini." Roy mendekat lalu lanjut berkata, "Lama tidak bertemu, kamu tambah cantik."

Pearl tidak mau termakan rayuan Roy. Dia mundur selangkah kemudian menyahut, "Gombal."

Senyum manis terukir di wajah Roy yang sayangnya lumayan tidak buruk. Dia tidak tampan, tetapi juga tidak jelek. "Kamu pasti sudah tahu kenapa aku melakukan kejahatan. Tidak mungkin kamu lengah saat mengawasiku," sindir Roy sambil berjalan ke lapangan terbuka.

Pria mana yang tidak terpana dengan penampilan Pearl atau teman-temannya. Mereka layaknya dewa dewi yunani yang berwujud nyata di hadapan Roy. Gadis muda dengan kulit cerah, rambut tergerai indah dan pakaian mereka semi terbuka. Jika dibandingkan dengan kehidupan manusia, penampilan peri-peri itu artis luar negeri yang berjalan di red carpet untuk menghadiri perhelatan award.

Di tempat itu banyak makhluk sejenis Pearl. Masing-masing mempunyai tugas untuk membimbing orang yang membawa pusaka seperti milik Roy.

Roy memilih duduk di bangku yang terbuat dari kayu seraya memandang beberapa peri yang melingkar di tengah lapangan. Dia tahu mereka sedang berdoa bersama agar orang yang dijaga tidak melakukan perbuatan jahat lagi. Pria itu menunggu waktu untuk kembali ke tempat asalnya setelah Pearl selesai bekerja.

Menurut Pearl, setelah orang berbuat jahat, para peri bekerja membereskan keonaran yang diperbuat oleh orang tersebut. Tentunya orang itu mendapat hukuman dengan dikurung di tempat penebusan dosa selama peri penjaga menyelesaikan keributan.

"Pearl bisakah aku selamanya di sini? Aku tidak mau kembali. Kehidupanku lebih berat ketika dituntut menjadi orang baik." Roy memohon kepada Pearl.

"Jawabanku tetap sama seperti sebelumnya. Ayo, kita ke tempat penebusan dosa dulu. Kau harus berada di sana sebelum masalah yang kau timbulkan menjadi lebih besar lagi." Pearl menyuruh Roy berdiri dengan menarik tangan pria itu.

Roy menurut. Tangan halus nan lembut itu dia sambut. "Pearl, apakah aku harus mati agar bisa bersamamu di sini selamanya?"

Pearl mendekat kemudian berkata lirih dan bernada tegas. "Kau jangan nekat. Kalau kau sampai mengakhiri hidupmu, justru aku yang mendapat masalah. Sudah, jangan bahas apa-apa lagi. Kekacauanmu di bumi semakin parah. Aku sudah gatal untuk mulai bekerja."

Roy menghela napas. Dengan hati yang patah, dia tetap mengikuti langkah Pearl ke tempat penebusan dosa. Pria berambut ikal itu telah 95 kali berada di sana. Namun, Roy tidak bosan atau capek. Dia malah ketagihan berada di sana hanya untuk bisa berjumpa dengan Pearl, peri cantik yang menjaganya.

Tanpa Roy ketahui ada peraturan lain di dimensi Pearl. Jika orang yang mereka jaga melakukan kejahatan sampai 100 kali, maka dia akan menggantikan tugas peri penjaga, sedangkan peri penjaga akan naik ke nirwana. Namun, bila orang yang dijaga oleh peri telah meninggal sebelum kejahatan keseratus dilakukan, maka orang tersebut bisa bertemu peri penjaga di nirwana.

Para peri seperti Pearl tidak diberitahu tentang aturan tersebut untuk menjaga timbulnya romansa antara peri dan manusia. Para dewa di nirwana tidak mau dunia peri dan manusia hancur jika peraturan ini sampai diketahui oleh manusia.

~ o0o ~

GalauTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang