Tak Terduga

4 3 0
                                    

#wgaexam

#unbkwga

#quest_8

Jenar merasa ada sorot mata yang memandanginya dari kejauhan. Instingnya menangkap sinyal-sinyal tidak menyenangkan dari sekitarnya. Sesekali Jenar melihat ke sekeliling, tetapi dari penampilan orang-orang yang naik kereta komuter bersamanya itu terlihat tidak ada yang mencurigakan.

Gadis yang tengah liburan itu ingin merasakan jalan-jalan naik komuter line di kota lain. Ternyata fasilitasnya tidak jauh beda dengan komuter line yang ada di Jakarta. Hanya pemandangan di luar kereta yang berbeda. Lebih banyak terdapat hamparan sawah daripada pemukiman penduduk.

"Mbak, saged pindah lungguh? Sakno ibu kae." Seorang wanita yang terlihat seperti Emak-emak tersebut mengajak Jenar berbicara.

"Maaf, saya nggak ngerti." Jenar yang notabenenya bukan berasal dari Yogyakarta tentu tidak paham dengan bahasa jawa yang banyak dikomunikasikan oleh orang-orang di sekitarnya.

"Oalah. Duduk wong kene. Iki lho, Mbak. Kamu pindah tempat duduk biar dipakai sama Ibu itu. Kasian dia lebih tua." Emak tersebut menunjuk ke arah seorang Ibu paruh baya yang memang terlihat lanjut usia.

Jenar turut mengikuti arah yang ditunjuk Ibu tersebut dan mengangguk mengerti. Jenar mengalah dan mempersilakan Ibu lanjut usia tersebut duduk di tempatnya. Sementara itu, Jenar berdiri. Dia melihat ke arah rute kereta. Masih ada empat stasiun yang dilewati baru akan sampai ke stasiun tujuan Jenar.

Gadis yang mengenakan kaus dan outer dari bahan rajut itu melangkah ke toilet. Dia lebih baik berdiri di sana setelah menunaikan panggilan alam.

~ o0o ~

Jenar berdiri di lorong, satu tangannya menggantung, berpegangan pada besi lengkung yang digantung di langit-langit kereta sedangkan tangan lainnya memegang ponsel. Dia pura-pura sibuk melihat telepon genggamnya.

Tadi, sewaktu masih berdiri di dekat toilet, Jenar melihat gelagat aneh dari Emak yang tadi menyuruhnya pindah tempat duduk. Benar saja, dia rupanya ingin mencelakai Ibu lanjut usia yang tadi duduk di tempat Jenar. Rupanya Emak itu seorang pencuri.

Wanita itu merasa Jenar bukan sasaran empuk makanya dia beralih untuk mencari orang lain. Memang penampilan Jenar yang sederhana dan biasa saja tanpa perhiasan yang mencolok lebih mirip gembel daripada orang pekerja kantoran, dia bahkan tidak memakai riasan tebal seperti waktu dia bekerja.

Terdengar pemberitahuan dari pengeras suara kereta. Jenar kemudian mendekat ke arah ibu lanjut usia tersebut dan bertanya, "Bu, turun di stasiun mana?" Dengan mengajak ibu tersebut berbicara, fokus dari Emak pencuri akan terpecah. Tangannya tak akan bisa menggerayangi tas si Ibu.

"Oh, sek suwi, Mbak. Kenopo tho?"

Jenar tersenyum dan menggeleng. Dia tidak mengerti maksud ucapan dari ibu tersebut. Namun, Jenar berharap ibu itu nantinya akan turun bersamanya. Sampai waktu itu tiba, Jenar akan terus mengawasi Emak Pencuri yang terlihat kesal dengan sikap Jenar. Entah kenapa Jenar menikmati perjalanannya kali ini.

~ o0o ~

GalauWhere stories live. Discover now