19. Anak kecil

25.8K 3.3K 56
                                    

Kaivan adalah yang paling shock disini. Sekian tahun mendampingi Naresh, baru hari ini dia melihat sang Bos bersikap lembut dan perhatian kepada seseorang.

Tapi wanita yang bersama Bosnya ini kan masih anak sekolah. Apa Bosnya tidak takut dikatakan seorang pedofil. Ya walaupun Nona Kyra ini pembawaanya sangat berbeda dengan gadis lainnya.

Dan masalahnya disini bukan pada Nona Kyra, tapi bagaimana ceritanya Bos Naresh bisa bersama Nona Kyra. Kaivan bingung harus mencari alasan apa jika Nyonya Besar mengetahui semua ini.

Walaupun sedang mengalami banyak goncangan dengan jantungnya, Kaivan masih mampu menampilkan senyum profesional. Setelah sampai di ND's Hotel, Naresh dan Kyra berjalan bersama dengan Naresh yang memegang pinggang Kyra.

Saat akan memasuki lift, mereka dihentikan oleh seorang wanita.

"Naresh."

Naresh dan Kyra langsung berhenti, jika Naresh langsung menampilkan raut muka datar, maka Kyra hanya mengernyit heran.

"Kaivan."

Kaivan langsung paham dengan maksud Bosnya ini, dia segera maju menghampiri wanita tersebut yang ternyata adalah Rasti.

"Maaf nona, anda menghalangi jalan Bos saya. "

Rasti mengerutkan kening tidak suka, " Aku ada urusan dengan Naresh. "

"Saya tidak mengenal anda. " Naresh angkat bicara, dia tidak mau Kyra salah paham.

"Waktu itu aku sudah bilang jika Mami kamu mau kita saling mengenal. "

"Bukan urusan saya, jadi minggir. " Aura Naresh mulai tidak enak.

"Nona tolong permisi. " Kaivan melihat Bosnya sudah mulai emosi. Mungkin jika tidak ada Nona Kyra disini, Bosnya pasti sudah menunjukkan emosinya.

"Tapi Naresh, Mami kamu yang menginginkan kita untuk lebih sering bertemu. " Rasti masih tidak mau menyerah.

"Minggir."

"Apa kamu tidak takut Mami kamu marah. Atau karena gadis ini? Kamu pasti masih anak sekolah kan? " Rasti mulai sadar jika Naresh sedang bersama seorang gadis yang terlihat sangat muda.

Kyra tidak menjawab, dia hanya memandang Rasti tanpa ekspresi. Bukankah ini wanita yang dia lihat di cafe waktu itu.

Melihat Kyra hanya diam saja Rasti sangat tidak suka. " Kamu itu masih kecil, tugas kamu itu sekolah. Jangan menggoda laki-laki sembarangan. Nyari uang kok harus seperti ini, jangan merusak masa depan kamu sendiri. "

Naresh yang mendengar setiap hinaan wanita di depannya ini kepada gadisnya sudah hampir emosi, untung saja Kyra memegang erat tangannya.

"Huh? Maksud tante apa ya? Tante bilang saya masih kecil? Waah jangan salah ya Tante, kecil begini saya juga bisa bikin anak kecil loh. Lagian ya Tanteee, pacar saya bilang ga kenal sama Tante kok Tante ngebet banget sih. " Ok Kyra, ayo kita hajar mulut pedas tante-tante di depannya ini.

Naresh menahan senyum dengan segala ucapan Kyra. Sedangkan Kaivan tercengang dengan gaya serang pacar Bosnya.

"Kamu-kamu memanggilku apa? Dasar kurang ajar. Lihat Naresh, apa gadis seperti ini yang kamu sukai. Apa kata Mami kamu nanti. " Rasti langsung emosi dengan segala ucapan Kyra.

"Tan-te." Kyra justru semakin menggoda Rasti dengan gaya tengilnya.

Naresh hanya mengelus kepala Kyra dengan lembut, " Dasar nakal. " Setelah itu Naresh memandang Rasti dengan dingin. " Hidup saya bukan urusan anda, dan jangan menghina calon istri saya, atau saya tidak akan segan-segan terhadap anda dan keluarga anda. "

Antagonis Jalur VIP (Sudah Terbit) Where stories live. Discover now