Antagonis Jalur VIP (Sudah Terbit)

Perasaan Jacob 🐼🐼

* SELAMAT MEMBACA *

🦞 Bissmillah🙏🙏 Rezeki Lancar buat semuaaa

🙊🙊🙊🙊🙊🙊🙊🙊🙊🙊

Arion paham jika ada sesuatu antara Jacob dan Denta. Sejak memasuki SMA hal itu mulai terlihat. Dimana disengaja atau tidak, Denta akan selalu menghindar jika Jacob mendekat padanya.

Diantara tiga sahabat ceweknya, memang Denta yang sedikit menjaga diri dari sentuhah lawan jenis. Walaupun Denta tidak pernah menolak jika dia duduk bersebelahan dengan dirinya.

Arion bisa melihat jika pandangan mata Jacob pada Denta sedikit berbeda. Apalagi dia juga pernah mendapati foto Denta yang dijadikan wallpaper ponsel Jacob.

"Eve anterin gue ke toilet yuuk. " Arion langsung menyeret Eve pergi dari sana.

"Eh eh ogah, elu ke toilet cowok kok bawa gue siih. " Eve terkejut saat Arion membawanya pergi.

"Biar gue ga diculik om-om. " Arion terus membawa Eve keluar dari coffeeshop.

Denta tidak menyangka jika Arion membawa Eve pergi meninggalkan mereka berdua.

"Gue ikutin mereka dulu. "

Saat Denta akan beranjak, Jacob langsung menahan tangannya. "Disini saja Jes. "

"Tapi nanti Eve... "

"Kamu menghindariku Jes. " Jacob menatap Denta dengan padangan yang sulit di artikan.

"Tidak."

"Ya kamu menghindariku sejak kita masuk highschool." Jacob semakin mengeratkan pegangan tangannya.

"Itu cuma perasaan lo aja kali Jac, gue biasa aja kali." Denta mencoba melepaskan tangannya yang di pegang Jacob.

"Jes...look at me! "

"No."

"Jeslyn please look at me! " Pinta Jacob dengan lembut.

"Ck, lo maunya apa sih? " Denta menoleh menatap Jacob.

DEG

Denta melihat sorot mata lembut dari Jacob. Sorot mata yang justru membawa rasa yang menyesakkan untuk dirinya.

"Aku maunya kamu Jes."

Denta mendengus sambil tertawa sinis.

"Aku serius Jeslyn, aku menginginkanmu. Lebih tepatnya aku mencintaimu."

Mendengar ungkapan cinta dari Jacob tidak membuat Denta terharu atau apapun. Justru pandangan mata tajam yang di layangkan untuk Jacob.

"Terus gue harus apa? " Denta menatap Jacob tanpa ekspresi.

"Kamu membenciku Jes? " Jacob selalu tidak bisa membaca arti tatapan yang Denta berikan kepadanya.