Part 2

294 18 0
                                    

aloo, happy reading all!

○○○

Hari ini Cavya kembali menjalani tugasnya sebagai pegawai di perusahaan Ayahnya. Walaupun semalam nangis bombay sampai mata bengkak seperti disengat lebah, ia tetap harus menjalani hari dengan semangat, kan?

"Astaghfirulloh setan!" Teriak heboh pria--Ando-- saat melihat Cavya datang dengan lesu ke kantor.

"Heh, sembarangan!" Ketus Cavya kesal.

"Ya Allah, Vy. Kenapa itu matanya?" Tanya Salma, ia paling tua di divisi ini.

"Gak apa kok, Mbak. Ini mah gara-gara semalem gak bisa tidur terus malah nonton drakor sampe subuh. Eh, pas bangun bengkak gini" Hm, pintar bohong, ya.

"Beneran?" Tanya Ando sedikit ngeri melihat mata Cavya.

"Hm" Mengangguk kecil sembari memulai mencoba fokus pada pekerjaannya. Sebenarnya kepalanya sedikit pusing karena nangis semalaman, bangunnya pun terkaget karena suara teriakan Ibunya karena ia hampir terlambat.

"Kalau gak enak badan, gak usah dipaksain, Vy" Salma khawatir, karena ini pertama kalinya ia melihat Cavya seperti ini.

"Aku gak apa kok, Mbak. Seriusan. Mending Mbak Salma sama Bang Ando fokus lagi sama kerjaannya"

"Kalau sakit bilang, ya" Ucap Ando sembari kembali sibuk pada pekerjaannya. Begitu pula dengan Salma.

Berjam- jam terlewati kini mereka bertiga sedang berada di kantin kantor. Ando dan Salma sibuk dengan makanannya. Sedangkan Cavya, ia hanya mengaduk-aduk mie ayam-nya dengan sumpit.

Ando dan Salma saling lirik, tak biasanya Cavya murung seperti ini. Mereka saling memberi kode untuk bertanya pada Cavya.

Ando mengalah, "Kenapa sih, Vy? Ada masalah, ya?"

"Hm? Nggak kok, Bang. Aku cuma gak mood aja hari ini" Huh, baru sekali melihat mantannya berada ditempat yang sama saja efeknya sudah seperti ini. Bagaimana jika dia juga melihat Cavya saat itu?

"Seriusan? Kita tahu lo anaknya gak banyak tingkah. Tapi sekarang keliatannya murung, negative vibe gitu"

"Aku pusing dikit tadi. Sekarang pusing banyak karena Mbak Salma dan Bang Ando introgasi aku kayak gini"

"Kita gak introgasi, lo. Justru kita khawatir, Vy. Cerita ngapa cerita"

"Maaf banget ya, Mbak, Bang. Aku malah sebarin negative vibe gini. Gak lagi-lagi, deh. Udah, ayo lanjut makan"

Kan, makin dibuat bingung Ando dan Salma. Tadi murung sekarang lahap banget makannya.

○○○

"Vy, ayo pulang bareng Ayah" Ajak Ayah menghampiri sang anak di halte.

"Nggak, Ayah. Vya mau ke toko buku dulu. Ayah duluan aja"

"Ya yasudah ayo, Ayah antar ke toko buku dulu"

"Gak usah, Ayah. Vya naik ojek online aja, tanggung bentar lagi ojeknya sampai"

Ayah mendengus, selalu saja menolak pulang-pergi bareng. Padahal mereka Ayah dan anak, satu tempat bekerja pula. Tapi Cavya selalu memilih naik ojek online daripada naik mobil bersama Ayahnya.

"Yasudah terserah kamu ajalah. Ayah duluan, ya. Kamu jangan malam-malam pulangnya" Cavya mengangguk lalu tersenyum sambil melambai kearah mobil Ayahnya yang perlahan melaju pergi.

Mantan? SIAPA TAKUT!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang