Hai anak kecil

6.1K 356 9
                                    

"Hyungieee !!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.





"Hyungieee !!"


Jaemin berteriak memanggil sang kakak. Suara langkah cepat datang dari tangga lantai dua rumah keluarga Na. Yoona yang takut anak bungsunya jatuh, berteriak dari dapur mengingatkan.


"Jangan lari di tangga Nana !!!"



Tapi Jaemin tak menggubris. Ia muncul dari ujung tangga, menuju dapur dengan wajah cemberut kesal. Anak usia 10 tahun ini merengut saat menemukan dua pulpen tema kelinci miliknya hilang. Dan si tersangka, sang kakak hanya meringis tak bersalah di meja makan.



"Pulpen Nana mana !?"



"Hehehe.. hilang Na." Haechan, si kakak menunjukkan barisan gigi putihnya dengan tak berdosa.



"Mamaaaa !!!!"



Jaemin berteriak dengan suara parau. Anak itu menangis. Pulpen kesayangannya hilang. Padahal dua hari yang lalu Haechan berjanji akan mengembalikannya.


Junho yang melihat si bungsu menangis, segera menarik tubuh mungil Jaemin ke pangkuannya. Ia mengusap wajah Jaemin yang basah karena airmata.


"Cup! Cup! Udahh Na, nanti beli lagi ya ?"


Dengan tersedu-sedu, Jaemin mengangguk. "Papa janji ?"


"Iya. Nanti kita beli sepulang papa kerja. Nanti kita beli punya Nana sama punya Haechan Hyung ya. Biar ga pinjem pinjem lagi."



Yoona bergabung di meja makan setelah selesai mencuci beberapa alat masak di dapur. Masih dengan apronnya, Yoona mencubit pipi Haechan dengan gemas.


"Udah dibilang jangan suka pinjem barangnya adek. Kalo kamu pinjem dibalikin sih gapapa. Tapi kamu pasti selalu ilangin pulpennya Nana."


Haechan mengunyah roti panggang buatan Yoona. "Kepepet ma kemarin."



Yoona menggeleng-gelengkan kepalanya. Anak sulungnya itu masih saja sama. Meskipun usianya menginjak 17 tahun, sikap ceroboh dan usilnya sama sekali tak berubah.


"Ayo Nak. Udah jam set 7. Papa telat nanti."



Haechan mengangguk. Ia lahap setengah roti yang tersisa dalam satu suapan. Dengan pipi penuh roti, Haechan berdiri meninggalkan meja makan. Tak lupa ia cium tangan dan pipi mamanya untuk berpamitan.


"Haechan berangkat dulu ya ma."


"Iyah. Yang pinter ya disekolah."


Haechan mengangguk. Junho yang menggandeng tangan Jaemin, bergantian memeluk dan mencium kening istrinya. Tak lupa Jaemin juga melakukan hal yang sama seperti Haechan tadi.



"Nana nanti dijemput mama ya. Jangan pulang dulu kalo.-"



"Kalo bukan mama yang jemput." Potong Jaemin.



Dek Nana : MarkminWhere stories live. Discover now