Crush it!

3.3K 299 15
                                    

Jaemin tidak tahu kenapa perasaannya menjadi sedih saat Mark berpamitan pulang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.






Jaemin tidak tahu kenapa perasaannya menjadi sedih saat Mark berpamitan pulang. Sebisa mungkin ia mengulur waktu agar Mark bisa lebih lama menemaninya. Contoh, Jaemin akan beralasan menyuruh Mark makan terlebih dahulu atau menawari pemuda itu dengan berbagai makanan ringan yang dibelinya di kantin sekolah.



Haechan sendiri sampai heran. Ia melihat Jaemin sekarang sedang memperkenalkan satu persatu makanan ringan itu pada Mark. Seperti biasa, Mark selalu tersenyum sambil melihat adiknya mengeluarkan satu persatu makanan ringan itu.


"Mark hyung mau yang mana ?"


Mark memilih sebuah permen strawberry. "Ini aja. Makasi Na."



"Loh cuma satu ? Nana udah beli banyak ! Ambil yang banyak !"


Anak itu memungut beberapa jajan dan memasukkannya ke dalam saku jaket yang Mark pakai. Mark tidak bisa menolak. Ia kembali berterima kasih.



Haechan bergabung. Ia ikut duduk di atas karpet kamar Jaemin. "Hyung mau."



"Engga !"



Jaemin memukul tangan Haechan yang hendak mengambil jajannya. Anak itu langsung memasukkan semua jajannya kembali ke dalam tas. Melihat perlakuan pilih kasih adiknya, Haechan mendengus.



"Awas ya. Kalo malem-malem mau ke kamar mandi, ga bakal aku temenin lagi." Ancam Haechan.



Ancaman Haechan berhasil membuat Jaemin berubah pikiran. Anak itu kembali mengambil sebuah biskuit dari dalam tas dan memberikannya pada Haechan.



"Ini. Nana minta maaf."


Haechan tersenyum puas mendengarnya.


"Hyung pulang dulu ya."


Mark pamit untuk kedua kalinya. Tapi lagi, Jaemin menunjukkan wajah sedih. Senyumnya hilang. Melihat itu, Mark mengusap gemas rambut Jaemin sambil berkata bahwa mereka pasti bertemu lagi.



"Besok kita ketemu lagi."



Bagi Jaemin, besok itu adalah waktu yang lama. Tapi ia jelas tidak bisa menahan Mark lagi. Dengan berat hati, ia pun hanya memandang sedih punggung Mark yang menjauh dan keluar dari kamarnya. Haechan mana peduli. Kakaknya itu ikut keluar mengantar Mark meninggalkan Jaemin yang kini sendirian.



***


Jaemin memang memiliki tubuh yang mungil dan kurus. Ia juga tidak terlalu handal memulai sebuah pertemanan. Mungkin itulah yang membuat Jaemin terkesan lebih lemah dibandingkan teman teman sekelasnya. Tak heran, terkadang ada beberapa anak yang sengaja menjahili anak itu.


Dek Nana : MarkminWhere stories live. Discover now