Cheese

2.5K 286 19
                                    

Jaemin sudah bukan anak 10 tahun lagi

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.






Jaemin sudah bukan anak 10 tahun lagi. Layaknya pohon yang terus menjulang tinggi, anak ini juga melakukan hal yang sama. Ia tumbuh dan berkembang seperti janjinya pada Mark. Sampai-sampai tak terasa kini usianya menginjak 17 tahun. Tak ada lagi Jaemin kecil di SD Hannam. Kini ia menjadi siswa SMA Hannam kelas 3.



Lalu bagaimana dengan kabar kakaknya ?



Jaemin mendengus. "Kenapa aku ga boleh ke apartemen hyungie !?"



Yoona menghela nafas kesekian kalinya mendengar anak bungsu itu mengeluh yang sudah keberapa kali tak terhitung. Tangannya masih sibuk membungkus beberapa kotak bekal sebagai persiapan stok makanan Haechan di apartemennya. Seperti biasa, sejak Haechan melanjutkan kuliahnya di Seoul, Yoona selalu berkunjung dua bulan sekali ke apartemen anak sulungnya. Sama seperti ibu yang lain, Yoona membawa banyak makanan seperti kimchi, gorengan kering, dan masakan lain sebagai stok si sulung.



Masalahnya bukan Yoona tak menginjinkan Jaemin ikut. Tetapi Jaemin yang selalu saja tak mau pulang saat berada di apartemen Haechan. Sehingga membuat sang kakak yang sibuk mengerjakan tugas skripsi, merasa terganggu. Bertengkarlah ending dari dua bersaudara itu. Dan selalu ! Selalu saja demikian. Apa tidak muak sendiri Yoona.



"Nanti malah tengkar lagi sama hyungie. Kan kasihan hyungie sibuk skripsi jadi keganggu."



Jaemin memohon. Ia menarik baju Yoona berulang kali sambil menggeliat gemas meminta.



"Oke! Oke!" Yoona menyerah. Ia menghela nafas sekali lagi sambil memandang tegas ke arah Jaemin.



"Nana ga boleh ganggu hyungie ya ! Kita langsung pulang pokoknya !"



Jaemin mengangguk. "Siap ma !"



***


"Na, mama ambil kimchi di mobil dulu ya. Ketinggalan. Kamu disini aja. Jangan nakal !"



Ucapan Yoona hanya dibalas dengan ancungan jempol oleh Jaemin. Si bungsu asyik rebahan di kasur sang kakak yang kosong. Haechan sedang berkuliah sehingga apartemen ini jadi miliknya sementara.



"Pyu! Pyu! Pyu!"



Jaemin tampak seru bermain game di ponselnya. Ini merupakan cara paling ampuh menghabiskan waktu ketimbang harus membantu Yoona menata makanan di kulkas Haechan.


Ceklek!


Pintu apartemen Haechan terbuka. Jaemin loncat dari kasur dan berlari menuju asal suara. Wajahnya tampak sumringah menyambut sang kakak. Tetapi langkahnya berhenti di depan pintu. Bukan Haechan yang ia rindukan berdiri disana. Melainkan,



"Mark hyung.." Jaemin menyebut nama itu dengan lirih.



Pemuda itu berdiri di ambang pintu dengan setelan kemeja navy, celana hitam, dan kacamata bulat yang sedikit melorot. Kepalanya miring sedikit, menatap bingung melihat Jaemin muncul di hadapannya.



Dek Nana : Markminحيث تعيش القصص. اكتشف الآن