Kita Bertemu

1.6K 160 10
                                    

Jangan lupa voment juseyo ❤️✨🥰
Kurang beberapa chapter lagi udah tamat hehe
—————————————————————

Jangan lupa voment juseyo ❤️✨🥰Kurang beberapa chapter lagi udah tamat hehe—————————————————————

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

——————————————————————

Mark tidak tahu mengapa dunianya benar-benar berubah. Ia sebelumnya sudah membayangkan betapa gelap dunia bila ibunya pergi suatu hari nanti. Tetapi setelah kematian ibunya bulan lalu, dunia tidak segelap yang dibayangkan. Bahkan lebih terang.

Karena Jaemin.

Mark mengulum senyum memandang pemuda manis di bibir pantai itu. Sejak Jaemin muncul dalam dunianya semua berubah. Senyuman manis pemuda itu mampu meneranginya. Kelembutan dan rasa peduli Jaemin yang tak terkira, berhasil membangkitkan Mark yang nyaris putus asa.

Mark melangkah menghampiri Jaemin. Kekasihnya itu berdiri sambil merasakan ombak yang mengusap kulit kakinya. Begitu sampai, ia memeluk Jaemin dari belakang.

"Hyungie ?"

Panggilan Jaemin tak mendapat sahutan. Mark memejamkan mata, meletakkan kepalanya bersandar pada pundak Jaemin. Hidungnya menempel pada ceruk leher Jaemin. Aroma manis buah peach khas Jaemin menyeruak dalam inderanya. Hati Mark semakin tenang.

Keheningan mengambil alih. Hanya suara ombak lautan yang manyapu pasir putih di bibir pantai, terdengar. Disaat yang sama, langit menunjukkan senja. Matahari tenggelam. Cahaya orange bersembur merah terlukis indah di langit. Jaemin menyentuh tangan Mark yang melingkar di pinggulnya. Ia tersenyum memandang lurus ke arah lautan sana.

***

Mark meletakkan sebuah minuman kaleng di atas meja kerjanya. Tetapi itu bukan untuk dirinya. Melainkan teruntuk Haechan yang sudah duduk di balik meja kerjanya. Mereka berhadapan di ruang kerja Mark.


Haechan melirik ke sebuah foto dalam pigura kecil yang terpajang di meja Mark. Ia mengenal dengan baik sosok tersebut. Ada Jaemin, adiknya yang tengah tersenyum ke arah kamera sembari Mark merangkulnya.


Haechan tersenyum tipis. Bagaimanapun, ia tentu senang melihat adiknya bahagia.

"Kamu berhasil."

Mark mengikuti kemana Haechan memandang. Lelaki itu ikut tersenyum melihat salah satu foto berharga yang sengaja terpajang di mejanya. Foto itulah yang selalu menjadi pengobat rindu Mark sementara.

"Aku minta maaf atas kejadian sebelumnya." Ucap Mark.

"Ya.. dimaafkan."

Dek Nana : MarkminOù les histoires vivent. Découvrez maintenant