12. Foto

3 2 0
                                    

"Makasi ya kak udah anterin gue pulang, makasih juga buat jaket sama pembalutnya, mau mampir dulu ga kak?" Shasya tak lupa mengucapkan terimakasih kepada Kevin atas bantuannya hari ini.

"Gue balik, " Kevin langsung menghidupkan lagi motornya dan pergi meninggalkan pekarangan rumah Shasya. Shasya yang melihat itu menggerutu kesal pasalnya terimakasih dan tawaran dia tidak ada balasan dari kakak kelasnya itu.

Ia pun melangkahkan kakinya menuju kedalam rumah dan disambut bibi yang memang bekerja dirumahnya.

"Loh non ko udah pulang? " Tanya bibi yang melihat Shasya sudah pulang sekolah padahal masih jam segini.

"Oh iya bi ini Shasya bocor hehe, kalau gitu Shasya ke atas ya bi mau ganti soalnya risih banget, "

"Oh iya non silahkan, bibi kembali lagi ke dapur. Kalau ada apa-apa panggil aja, " Bibi pun melanjutkan pekerjaannya dan Shasya langsung menuju ke kamarnya untuk membersihkan dirinya.

Setelah selesai membersihkan badannya ia pun duduk di pinggiran kasur sambil memikirkan orang yang berbaik hati padanya tadi siapa lagi kalau bukan Kevin.

"Ko bisa ya dia baik ke gue, kan dia udah sama kak Amara bukannya dia tadi lagi ngurusin kak Amara? Kok tiba-tiba udah ke gue lagi sih, " Shasya yang tak mau memikirkan itu lagi memilih tidur saja karena perutnya yang sakit dihari pertama menstruasi.

***

Kevin pun tak kembali lagi ke sekolah karena sekolah juga sebentar lagi pulang. Ia memilih untuk ke cafe tempat biasa dia dan teman-temannya nongkrong. Karena tadi dia mendapat pesan dari Irfan untuk menunggunya ditempat biasa mereka nongkrong entah apalagi yang mau dibicarakan temannya itu.

Tak lama pintu cafe terbuka dan muncul sosok yang ia tunggu, Irfan datang sendiri dengan tangannya yang satu lagi membawa tas Shasya.  Irfan setelah memesan minum ia duduk didepan Kevin yang sudah menunggunya.

"Tujuan lo apa Vin? " Tanya Irfan penasaran sedari ia menelepon Shasya dan ternyata adiknya itu bersama Kevin.

Kevin yang sudah menduga pertanyaan tersebut masih santai dengan pikiran yang ntahlah kita tidak tau.

"Ga ada, " Jawabnya singkat.

"Ga mungkin, lo pasti ada sesuatu kan. Gue udah cukup tau lo, jadi cerita aja, " Desak Irfan karena ia tau pasti ada sesuatu yang Kevin tau.

Setelah terdiam cukup lama akhirnya Kevin menjawab pertanyaan Irfan, "gue ngerasa ada yang ngeganjal Fan, "

Alis Irfan mendengar itu refleks mengerut apa yang dimaksud ucapan Kevin itu. Apa dia menyadari sesuatu atau kah ada masalah dari yang ia alami tadi?

"Hah maksud lo? Coba cerita yang jelas ga usah sok singkat lagi lo, " Sedikit candaan dari Irfan supaya ia mendapat informasi apa yang Kevin tau.

"Ya gue ga tau kenapa ga ko gue ngerasa kalau Amara itu bukan Asya, gue kayak ga ada apa-apa aja kalau sama dia, sedangkan kalau sama adek lo gue ngerasa harus jagain banget ini Shasya, " Penjelasan yang cukup membuat Irfan terkejut, karena perasaan Kevin pun tau siapa yang harus ia jaga dari dulu.

Irfan dengan tenang ia berkata, "Terus? Kan lo percaya kalau Amara itu Asya, "

"Iya gue percaya tapi gue ragu, "

"Gue bilang sekali lagi jangan terlalu percaya sama orang, " Ucap Irfan dan langsung pergi meninggalkan Kevin sendiri karena ia tau ada seseorang disebelah meja mereka yang sedari tadi mendengarkan ucapan mereka berdua.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 27, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Shasya Story [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang