7. Setengah Matahari

93 48 15
                                    

Ada yang nungguin cerita ini nggak absen dulu dong👉

Maaf yah baru update nih wkwk. Udah langsung baca aja ya, cuss gulir kebawah!

***

Sekarang mereka ber-lima sudah didepan rumah Shasya. Mereka semua turun dari motor masing-masing, kalo kalian tanya Nita gimana? Yap dia sama Dito, tadi ia diajak bareng dan mau tak mau Nita pun ikut daripada tidak menjenguk sahabatnya itu.

Mereka pun masuk kedalam rumah dengan Irfan yang mengawal mereka.

"Assalamu'alaikum, " Ucap mereka bersama.

"Waalaikumsalam, eh kalian kok tumben rame-rame kesini, " Jawab Cindy-Mamanya.

"Iya ma, ini mereka mau jenguk Shasya, " Jawab Irfan dan diangguki oleh Cindy.

"Hai tante, " Ucap Nita sambil mencium punggung tangan Cindy dan diikuti yang lainnya.

"Iya, eh kamu siapa ya? Kok tante baru liat, " Tanya Cindy.

"Saya Nita tante, temannya Shasya, "

"Oh gitu ya udah kalian langsung ke kamarnya aja ya, tante mau ke dapur dulu buat minuman, " Pamit Cindy dan di-iya-kan oleh mereka ber-lima.

"Ayo langsung ke atas aja, " Ajak Irfan.

Mereka ber-lima langsung menaiki tangga menuju ke kamar Shasya. Saat didepan pintu Irfan tidak mengetuk pintu terlebih dahulu karena ia sudah terbiasa nyelonong ke kamar adeknya itu, jadi ia langsung membukanya karna dirasa tidak dikunci ia langsung mendorong pintu tersebut.

Dan tampaklah Shasya yang tengkurap di depan laptopnya yang menampilkan drakor ditemani oleh camilan yang sudah berserakan dimana-mana. Bantal, guling, selimut sudah tak tertata rapi. Mereka ber-lima dibuat cengo oleh semua itu, eh kecuali Kevin yah dia juga kaget tapi karena wajah datarnya ia tampak biasa-biasa aja.

Sebenarnya Shasya sakit atau nggak sih? Itu yang ada dipikiran mereka masih tanda tanya besar.

Shasya yang merasa pintu kamarnya dibuka langsung menoleh. Ia mendapatkan lima orang yang sedang menatapnya dengan wajah yang tidak bisa diartikan. Shasya langsung duduk tegap ditengah-tengah kasurnya.

"Ka-kalian ngapain disini? " Ucap Shasya gugup dengan kedatangan mereka.

"ASTAGA SHASYA LO ITU SAKIT ATAU NGGAK SIH? " Teriak Nita yang langsung menghampiri Shasya. Mereka langsung menutup telinganya karena teriakan Nita.

"Pelan-pelan Nit sakit nih kuping gue, " Ucap Shasya.

"Ya habis lo sih, gue khawatir tau sama lo gue mikir lo sakit parah sampe nggak masuk tadi dan lo malah santai-santai kek gini, " Ucap Nita dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Eh-eh jangan nangis dong nit, iya maaf gue salah. Sebenernya gue juga mau masuk sekolah tapi nggak dibolehin, yaudah gue kan bosen jadinya ya gini maafin ya, " Ucap Shasya sambil memeluk Shasya.

Dan para cowok hanya melihat mereka berdua dengan tangan yang dilipat didepan dada. Mereka berpikir persahabatan mereka sungguh menarik perhatian mereka,mereka berdua baru aja ketemu beberapa minggu belum bulan tapi sudah saling menyayangi mengkhawatirkan satu sama lain.

"Eh udah dong jangan melow gini, kan gue jadinya mau mewek, " Ucap Dito mencairkan suasana sambil mengusap pipinya ibarat sehabis nangis dengan dramatis.

"Heh jijik tau gak, " Ucap Dion dengan menyentil kening Dito.

"Aduh abwang sakit tau kening dedeq, " Sambil mengusap-usap keningnya yang mulus itu.

Shasya Story [ON GOING]Where stories live. Discover now