08

2.4K 229 2
                                    




.


.


.


Batu Stragon, batu sihir berwarna semerah darah yang menjadi alat perang pada saat perang antar dua ras, selain pedang dan panah. Batu sakral itu berada di dalam gunung berapi aktif yang disembunyikan oleh para penyihir terdahulu karena eksistensi keberadaannya akan disalahgunakan jika jatuh ke tangan yang salah.

Entah bagaimana caranya para Traitor itu mendapatkan bongkahan batu Stragon, mereka menggunakan batu itu untuk melumpuhkan kekuatan para vampir bangsawan hingga saat penyerangan di istana, mereka dapat dengan mudah melumpuhkan lawan. Batu ini berefek hanya pada vampir saja, manusia tidak. Vampir yang kena kekuatan batu itu akan melumpuhkan kekuatan vampir secara perlahan. Jika kelamaan terkena efek sihir batu Stragon itu, maka vampir perlahan akan melemah dan kehabisan tenaga. Tidak sampai membunuh secara langsung, namun mampu membuat vampir tertidur dalam kurun waktu yang sangat lama untuk memulihkan kondisi mereka.

Saat perang usai, kaisar Lee menyuruh prajurit untuk mengumpulkan pecahan-pecahan batu Stragon dan menyimpannya di gudang istana agar tidak ada lagi yang menyalahgunakan kekuatan batu itu. Praktek sihir ilegal pun dilarang keras pada masa itu hingga siapa saja yang nekat mempelajari ilmu hitam maka akan dipenggal hidup-hidup.

Kaisar Lee mempercayakan keturunannya untuk menjaga pecahan batu Stragon itu. Beliau berpesan agar jangan sampai batu itu pindah tangan ke orang lain, dan pergunakanlah batu itu dalam keadaan yang benar-benar mengharuskan untuk menggunakan batu itu. Seperti mendeteksi anggota Traitor salah satunya. Karena hanya sesama sihirlah yang bisa saling merespon.

Tentu pengguna batu Stragon hanya dari kalangan vampir bangsawan saja yang bisa menyeimbangkan kekuatannya pada batu itu. Namun sekuat-kuatnya vampir origin, tentu ada efek samping yang dirasakan. Tubuh mereka akan melemah sementara karena untuk mengaktifkan sihir batu itu perlu banyak kekuatan yang dikeluarkan.




***




Sesuai dengan perkataannya kemarin yang akan mengurus berkas-berkas kepindahan Jisung dan Chenle sebagai pelajar di Neo High School, Jeno sekarang disibukkan dengan lembaran-lembaran dokumen yang berserakan di atas meja kerjanya. Vampir dominan itu berada di ruang kerjanya di mansion Lee, sedangkan Jaemin kembali ke perusahaan karena ada klien yang ingin bertemu dengannya.

Dahi Jeno mengernyit kala matanya menelusuri dokumen kepindahan milik Chenle. Matanya bergantian bergulir ke layar komputer di depannya.

"Zhong Chenle, siswa Neo High School tingkat pertama? Berarti sebelumnya ia bersekolah di sana?"

Pria itu kembali memastikan data yang terpampang di layar komputernya yang menampilkan keseluruhan data siswa-siswi di Neo High School.

Nama Chenle sudah terdaftar di sana ternyata.

Karena data slave itu sudah terdaftar, jadi Jeno hanya mengurus berkas milik adiknya saja. Sekalian mengurus kepindahan keduanya ke asrama siswa yang memang diperuntukkan bagi pelajar Neo High School.




***




Chenle menatap bingung ke arah benda yang disodorkan oleh tuannya. Seperti pecahan batu namun berwarna merah terang.

"Ambil."

Dengan ragu ia mengambil batu itu dari telapak tangan Jisung.

"Itu batu Stragon yang bisa mendeteksi keberadaan anggota Traitor. Aku ingin menguji apakah kau bisa mengaktifkan sihir dari batu itu."

Perasaan Chenle mulai tak enak. Ia merasakan ada kekuatan besar di dalam batu yang sedang ia pegang. Ia menatap Jisung yang berjalan menjauhinya namun tatapan matanya masih tidak beralih ke arahnya.

Master! [JiChen]✓Where stories live. Discover now