31

2K 181 7
                                    




.


.


.


Johnny dan Jaehyun dulunya adalah kawan akrab sedari kecil. Mereka tumbuh bersama, walaupun Jaehyun dari kalangan bangsawan sedangkan Johnny hanya seorang rakyat biasa. Seiring berjalannya waktu, kemampuan masing-masing pun terlihat perbedaannya.

Jaehyun yang seorang vampir origin, pun dengan cepat menguasai berbagai keahlian hingga pada masanya ia dijuluki sebagai 'Berlian bangsawan Lee'. Ia juga memiliki pemikiran yang cerdas karena dirinya telah dipersiapkan untuk menjadi penerus keluarga Lee.

Johnny, sekeras apapun dia berlatih, tetap tidak bisa menyaingi kemampuan Jaehyun.

Perasan iri hati pun tak dapat diindahkan untuk terbetik dalam hati Johnny kala itu. Melihat bagaimana vampir tampan itu dilontarkan banyak pujian setiap jalannya. Bagaimana bahagianya senyuman yang selalu terukir ketika menyambut sapaan rakyat, bagaimana Jaehyun dilimpahkan kasih sayang dari keluarganya. Perasaan itu memendam hingga berubah menjadi suatu kebencian dan menutup mata dan pikiran Johnny akan ucapan tulus dari Jaehyun yang mengatakan jika ia akan membahagiakan dirinya selama berada disisinya.

Kenyataan memang pahit dari janji manis yang hanya terucap dari mulut. Ia telah buta akan kebenaran dan kerendahan diri. Orang sepertinya pun memiliki ego naluriah untuk memberontak. Sejak saat itu ia menjadi gelap hati kepada siapapun, termasuk sahabatnya sendiri.

Maka, sejak keduanya menginjak usia remaja, tanpa sepengetahuan Jaehyun, Johnny diam-diam mempelajari sihir hitam yang kala itu dilarang keras untuk dipelajari oleh sembarang orang.

Namun sepandai-pandainya tupai melompat, suatu saat pasti akan jatuh juga. Gelagat kecil yang tak biasa, pun tertangkap dari ujung mata tajam Jaehyun. Walaupun tertutup dengan senyuman serta gelagat polos, tapi ia tahu sang sahabat tengah menyembunyikan sesuatu.

Pada malam itu, di tengah sepinya suasana malam, Jaehyun diam-diam mengikuti Johnny ke dalam hutan yang kala itu mereka berdua bermalam di sebuah rumah kecil milik mereka sebagai markas kecil untuk beristirahat.

Entah Johnny sadar atau tidak dirinya tengah diikuti, langkah kaki itu membawa Jaehyun pada sebuah gua kecil di tengah lebatnya hutan dekat kaki pegunungan.

Dalam remang-remang malam, mata tajam Jaehyun dapat melihat Johnny sedang mempraktekkan ilmu sihir hitam berbekal buku-buku sihir yang ia yakini itu berasal dari perpustakaan arsip rahasia istana. Bagaimana Johnny bisa mendapatkan buku-buku itu?

Jaehyun yang sudah merasa kepalang tanggung karena telah lalai menjaga sahabatnya hingga terjerumus dalam dunia hitam itu, segera saja ia melesat ke dalam dan mencekal pergelangan tangan Johnny hingga sang empu merasa terkejut luar biasa dengan kedatangan tiba-tiba itu.

"Apa yang telah kau lakukan John!"

Johnny mundur beberapa langkah agar menciptakan jarak diantara keduanya. Ia tersenyum sinis ke arah Jaehyun yang menatapnya dengan tatapan menuntut.

"Mempelajari ilmu sihir. Kau sudah paham situasi tanpa aku jelaskan lagi."

"Tapi yang kau lakukan ini adalah suatu kejahatan John! Mana mungkin aku membiarkanmu bertindak lebih jauh lagi!"

Johnny berdecak. "Kejahatan huh? Kalau ini bisa menjadikanku unggul, mana mungkin aku menghentikan setengah jalan menuju tujuanku dengan alasan penolakan dirimu. Aku tidak butuh persetujuanmu juga!"

Jaehyun menatap dengan tatapan tak percaya. "A-apa maksudmu John?"

Tanpa diduga vampir jangkung itu mengambil salah satu buku sihir bersampul kuno dan membacakan mantra yang tak dipahami sehingga membuat tubuh Jaehyun tak dapat digerakkan.

Jaehyun panik di tempat. Johnny menyunggingkan senyum miringnya melihat ketidakberdayaan seorang keturunan Lee akan sihirnya.

Ia berjalan mendekat ke arah Jaehyun berdiri, "Sejak awal kita memang tidak ditakdirkan bersama. Kau yang seorang jenius disandingkan dengan diriku yang hanya bisa berlutut di hadapan bangsawan origin sembari berharap belas kasihan kalian, sangat tidak cocok bukan? Dan lagi setelah kau mengetahui semuanya, disitulah aku sudah dicap sebagai pengkhianat kekaisaran. Tempatku berpulang bukan disini, aku juga telah menentukan tujuanku setelah ini. Dan mulai sekarang..

kita bukan sahabat lagi."

Lalu teriakan nyaring dari sang vampir Lee menggiringi kepergian Johnny. Hingga gelap menyelimuti pandangan, Jaehyun tidak pernah bertemu dengan Johnny lagi semenjak hari itu.

Tujuannya yang sudah ia rancang sebelum melarikan diri dari wilayah kekaisaran, telah terlaksana ketika kakinya berhasil menginjakkan diri di markas tersembunyi para Traitor yang kala itu masih sedikit anggotanya.

Dengan berbekal pengetahuan dan pengalaman yang ia pelajari di istana, ia berhasil mengambil hati sang pemimpin Traitor hingga ia diangkat sebagai kaki tangan si pemimpin Traitor.

Saat pemimpin Traitor tewas dalam peperangan yang tidak sengaja terjadi, maka Johnny lah yang naik sebagai pemimpin para Traitor.

Beberapa tahun silam, para Traitor pernah melakukan penyerangan yang dipimpin oleh Johnny. Kejadian itu menewaskan putra sulung Jung, jauh sebelum Mark lahir.

Penyerangan itu terjadi atas dasar dendam para anggota Traitor terhadap putra sulung Jung yang berhasil menewaskan sang pemimpin Traitor terdahulu.

Sejak saat itu, ambisi para Traitor untuk memusnahkan seluruh keturunan bangsawan Jung, melebar ingin memusnahkan semua vampir origin di muka bumi ini dan menduduki kekuasaan negara Neo hingga semua orang tunduk dibawah kuasa mereka. Tentu Johnny yang menanamkan ambisis besar tersebut kepada semua bawahannya.



***



"Dan sekarang kami bertemu lagi setelah sekian lama. Aku tak berharap banyak ayahmu akan mengurangi kadar kebenciannya terhadap diriku." kekeh Johnny hambar.

Jaehyun mengeratkan kepalan tangannya di sisi tubuhnya. Semenjak hari dimana pengkhianatan yang dilakukan Johnny, ia terus-terusan menyalahkan diri sendiri karena telah gagal menjaga kepercayaan teman satu-satunya yang ia punya. Jaehyun merasa tindakan Johnny semua gara-gara dirinya. Ia tak peka akan perasaan sang teman hingga tak sadar ia tersenyum lebar diatas siksanya iri dengki yang tengah menggerogoti hati Johnny.

Perasaan abstrak itu tak bisa ia lihat, tak bisa ia kontrol, tak bisa ia raih, tak bisa ia rangkul.. semuanya sirna dalam sekejap.

"Lalu, apakah dengan merangkul anak bungsuku juga bagian dari rencanamu, John?"

Johnny memiringkan kepalanya, "Menurutmu? Apa kau penasaran bagaimana caranya kami berdua bisa saling kenal?"

Vampir jangkung itu berusaha menahan tawanya kala melihat raut penasaran sang mantan sahabat yang menurutnya konyol itu.

"Hah.. lihatlah ayahmu nak. Dia seperti tidak pernah memperhatikanmu selama ini. Bahkan ia juga tak tahu kau bergaul dengan siapa saja. Apakah itu bisa disebut sebagai 'ayah' lagi?"

"JOHN!"

Johnny refleks meledakkan tawanya. Jaehyun tahu vampir jangkung itu berusaha memprovokasi pikiran Jisung.

Johnny mengusap sudut matanya yang berair, "Uh, sungguh lucu sekali."

"Kalaupun kau mau menariknya kembali ke sisimu, aku tak yakin anak ini mau. Karena permasalahan yang menimpa anak bungsumu ini persis seperti yang kita berdua alami di masa lalu." lanjutnya dengan senyum misterius.



Tbc.


Nah, udah terungkap kebenarannya. Malam ini kalau tidak lupa, saya up chapter ending🤗

Jangan lupa vote dan komen ya~

Master! [JiChen]✓Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt