[ Chapter 11 ]

377 64 5
                                    

Sebelum nya minta maaf Karna lupa buat up chapter, hari ini aku di luar terus sampe kelupaan (⁠╥⁠﹏⁠╥⁠)
______________________________

POV

Off duduk terdiam, memainkan pisau milik nya, mengasah setiap ujung nya dengan kuat. Melemparkan Pisau tersebut menuju meja di hadapan nya, dia menghela napas, terkadang terlalu sulit mengatur emosi nya, off merasa dirinya begitu ceroboh hingga membuat gun pingsan Karna obat bius yang gun hirup.

Walaupun gun sudah sadar, off masih tidak menerima apa yang baru saja terjadi, dia mulai memainkan pisau nya, berpikir apakah dia harus belajar menjadi seseorang yang tak punya hati agar bisa membunuh orang lain sesuka nya? Atau dia harus belajar bagaimana cara memainkannya pisau yang benar agar bisa menyayat kulit mereka dan memisahkan daging dan kulit nya?.

Terkadang dia ingin mengeluarkan sisi alpha nya saat marah, tapi itu tidak akan terkendali, selama ini off selalu menahan amarah nya, mencoba menjadi seseorang yang tenang.

Seperti kejadian saat dia memukul pelaku yang membuat gun pingsan, amarah nya belum sepenuhnya meluap tapi dia sudah bisa membunuh nya hingga tewas. Tay membantu off membereskan mayat tersebut, beruntung Tay membersihkan semua nya untuk off.

"Apa yang kamu dapatkan jika hanya duduk diam seperti itu?." Ucap seseorang yang membuat off mengalihkan pandangan nya, dia melihat kearah belakang.

Ternyata sompob yang masuk kedalam ruangan nya, dia menarik kursi dan ikut duduk bersama putra nya. Sudah lama sekali dia tidak melihat putra nya.

Off terheran, kenapa sompob bisa ada di Bangkok, bahkan sompob tidak memberi tau apa apa soal kedatangan nya, off mengerutkan keningnya heran. Sompob memukul kepala putra nya dengan kencang, membuat off mengaduh.

"Semakin tua usia mu semakin banyak yang kamu tutupi dari kedua orang tua mu hah?."

"Aku tidak menutupi apapun." Ucap off kebingungan.

"Lalu siapa omega yang ada di kamar mu? Dan bagaimana kamu menyangkal berita kedekatan mu dengan omega itu?." Ucap sompob memberikan handphone milik nya, memperlihatkan berita yang sedang panas baru baru ini.

Off sedikit terkejut, membaca berita, dia tidak mengetahui hal ini. Beberapa hari ini dia hanya mengurus gun dan menyendiri di ruangan ini, merenungkan kesalahan nya yang sangat bodoh. Sompob menepuk pundak off saat off akan berbicara, dia tau bagaimana sifat anak nya.

"Tidak perlu menyangkal, omega itu bahkan berbaring di atas kasur mu, itu berarti dia bukan orang luar lagi. Kamu sudah menjadikan nya seseorang di hidup mu."

"Lalu, apakah mae sudah tau?."

"Dia belum mengetahui apa apa, ibu mu hanya sibuk dengan pakaian rajut nya dan terus mengomel Karna merindukan mu."

"Ayah sudah melihat nya?." Tanya off. Sompob mengangguk, bagaimana dia tidak melihat gun, jika jelas jelas saat membuka kamar dia melihat seorang omega tidur di atas kasur putra nya.

"Tentu saja aku melihat nya, Karna aku pikir kamu masih tertidur di kamar mu, tapi ternyata yang aku temukan bukanlah putra ku, tapi menantu ku."

"Ayahh."

"Aku rasa kalian juga sudah melakukannya nya, jadi wajar aku memanggil nya seperti itu."

"Jangan terlalu banyak menganalisis putra mu, lebih baik kita sarapan, aku akan memasakkan nya untuk mu dan juga gun." Ucap off, sompob tersenyum.

"Jadi apakah kamu akan menceritakan perjalanan baru mu?."

"Mungkin sedikit, aku hanya ingin meminta saran mu." Ucap off ragu. Tapi dia tetap menceritakan bagaimana dia bertemu dengan gun, bagaimana dia menjaga nya hingga sampai permasalahan saat ini. Sompob, merangkul pundak putra nya.

Lily of the ValleyWhere stories live. Discover now