[ Chapter 13 ]

388 67 13
                                    

POV

Off merasakan pelukan nya kosong, tangan nya bergerak mengusap kasur di sisinya, saat merasa tidak ada siapa siapa off langsung terbangun. Dia melihat jam di dinding, Ternyata sudah siang dan dia tidak melihat gun di sisinya.

Off mencuci muka nya, merapihkan rambutnya, semalam dia benar benar tidak bisa tidur nyeyak, tapi saat di dekat gun, itu terasa sangat menangkan, dia bahkan sampai tidak sadar gun sudah tidak ada di kamar nya.

Off turun ke lantai bawah, tidak melihat keberadaan gun dimana pun, seorang pembantu lewat di hadapan nya off berhenti dan menanyakan gun dimana, tapi dia juga tidak tau. Off segera menelpon para penjaga rumah, meminta mereka mencari gun di sekitar rumah nya.

"Gun, kamu kemana, jangan membuatku panik." Ucap nya, dia keluar dari rumah meneriaki nama gun, tapi tidak ada yang menyauti nya.

Tidak mungkin juga gun keluar dari gerbang rumah ini, jarak nya lumayan jauh dari rumah nya Dan itu juga di jaga, pasti akan ada yang melaporkan kepada nya jika gun memang keluar dari gerbang.

Posisi gerbang rumah off seperti gerbang menuju suatu lokasi yang tidak dekat dari rumah, seperti pembatas wilayah yang hanya boleh di masuki oleh orang orang tertentu saja. Off terlihat mulai prustasi mencari gun keseluruh bagian rumah ini, para penjaga nya juga tidak bisa menemukan gun dimana mana.

"Bodohhh, kenapa aku tidak mengecek cctv." Ucap off, dia segera berlari menuju kedalam rumah.

Namun suara seseorang memanggil nama nya dengan sangat lirih, off terhenti kembali berbalik ke arah belakang nya. Gun berdiri menundukkan wajah nya, tangan nya meremat pakaian nya, off bisa melihat sebelah pipi gun yang masih memerah, perlahan gun mengangkat wajah nya, itu terlihat semakin jelas, mata bengkak itu masih menahan tangis nya.

Off berlari memeluk tubuh gun, dia sangat takut jika gun nekat ingin pergi dari nya, off mengusap rambut gun, mencium puncak kepala gun "kamu boleh marah, kamu boleh memukul ku kembali, tapi jangan berani kamu pergi jauh dari ku gun. Di luar sana banyak manusia yang ingin menyakiti mu, aku tidak ingin terjadi sesuatu pada muuuuu!!."

"Tapi kamu juga menyakiti ku phi." Ucap gun lirih, tangis nya pecah saat mengatakan nya. Off mengusap air mata di pipi gun, mengecup bibir merah merona yang bergetar terisak menangis.

Jari off menyentuh bekas tamparan di pipi gun yang perlahan seperti sedikit membiru, gun meringis membuat off terenyuh. Bagaimana bisa dia melakukan tamparan sekeras ini, off membawa tangan gun ke arah wajah nya, menggenggam tangan gun menempelkan tangan gun kepada pipi nya.

"Tampar aku gun, tampar sekeras yang kamu bisa." Ucap off.

Gun menarik tangan nya, dia tidak ingin melakukan nya kepada off, gun menjauhkan diri nya di dada off, air mata nya membasahi pakaian off. Tapi tangan off memeluk erat tubuh omega nya yang menangis bergetar, off mencium puncak kepala gun begitu lama.

"Hikss... Aku takut saat mendengar suara tembak itu phiii, aku ingin menghentikan muu aku takutttt.... Hiksss aku hanya bisa memeluk mu untuk menghentikan nya. Rasanya sangat sakit saat kamu menampar ku dengan mata penuh amarah itu phi hiksss... Kumohon maafkan aku Karna memeluk mu seperti itu phi, jangan usir aku pergi, jangan buang aku seperti yang lain hikss..." Ucap gun sambil menangis di pelukan off.

Gun tidak marah, tapi dia sedih Karna off menampar nya dengan sangat kencang, rasanya hati nya begitu sakit. Tapi dia juga sangat takut jika off marah lalu mengusir nya meminta nya meninggal off, gun tidak akan bisa pergi secepat itu.

Mau bagaimana pun off adalah tuan nya, sesakit apapun hati nya Karna off, gun akan selalu menghormati off dan mencintai nya dengan sungguh sungguh.

"Sudah ku katakan berkali kali, aku tidak akan melakukan nya. Maafkan aku, aku sungguh minta maaf gun, aku melakukan nya Karna sangat marah saat kau memeluk ku dan membuat tembakan ku melenceng. Pernah kah kau berpikir jika peluru itu meleset dan malah menembak diri mu? Itu akan lebih menyakitkan bagi aku dan kamu, emosi ku sudah tidak bisa di jaga saat membayangkan itu, maaf, maaf, maaf. Maafkan aku tidak bisa menjaga mu dengan baik." Ucap off.

Lily of the ValleyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang