[ Chapter 21 ]

433 55 8
                                    

POV

Setelah beberapa Minggu menjalani perawatan di rumah sakit, off dan gun kini memutuskan untuk kembali ke rumah mereka, dan masalah bibble, Tay, biu, dan orang orang yang bersangkutan, sedang berlanjut di pengadilan, mereka akan mendapatkan hukuman yang setimpal dengan apa yang telah mereka perbuat, walaupun off tau jika Tay adalah sahabat nya, tapi hukuman tetap lah hukuman. Bahkan new tidak banyak bicara, dia hanya bisa diam tidak bisa membela Karna yang di lakukan suami nya adalah suatu hal yang salah.

New hanya bisa menemani Tay dan memberikan dia semangat dengan apapun keputusan hakim nanti, sejahat jahat nya Tay, new akan tetap menemani nya, tugas nya untuk terus berada di sisi Tay, menunggu nya walaupun akan begitu lama, bahkan ntah sampai kapan berakhir, terutama Tay adalah seorang polisi, jabatan Tay juga pasti di copot.

Sedangkan off masih tetap bersembunyi dari para incaran wartawan, dia tidak ingin banyak bicara terutama soal Tay, dia ingin semua masalah ini selesai dengan cepat tanpa ada Yang menyoroti kehidupan pribadi nya, pasti akan sangat sensitif bagi gun yang sedang hamil, dia tidak ingin membuat gun stres.

Gun berdiri di kaca kamar nya, melihat perubahan pada perut nya yang semakin menonjol , kini kandungan nya sudah hampir menginjak usia 3 bulan. Off yang melihat gun sedang berkaca sambil memperlihatkan perut nya tersenyum dan mendekat, memeluk tubuh ramping milik gun, mengusap perut nya dengan lembut. Gun melirik kearah off dia senang Karna bayi nya berkembang di dalam.

"Kamu terlihat semakin imut dan manis gun, feromon mu begitu menarik perhatian ku. Aku harus hati hati ketika kamu keluar rumah, aku harus menjaga mu dari para alpha bodoh."

"Beberapa bulan lagi perut ku akan semakin besar, apakah p'off akan tetap mencintai ku??." Ucap gun.

Off yang mendengar nya terkekeh pelan, membuat gun berhadapan dengan nya, dia memegang pipi gun, mengecup setiap sudut nya hingga pipi gun mulai lembab Karna ciuman yang off berikan. Gun mendorong off perlahan, memukul dada nya pelan.

"Aku bertanyaa, bukan malah di ciumiiii phiii."

"Karna aku terlalu gemas dengan diri mu gun. Dengar, semakin hari kamu semakin membuat ku jatuh cinta, apa yang membuat ku akan berhenti mencintai mu?."

"Perut ku." Ucap gun. Off memeluk gun, mengecup pipi nya lembut.

Seperti nya gun mulai sensitif dengan perasaan nya, off mengerti fase ini, Gulf sudah memperingatkan off bawah mood gun akan sering berubah rubah. Tapi terlepas dari itu, off benar benar tidak akan meninggalkan gun, dia selalu suka bagaimana gun berprilaku, bagaimana gun bergerak, bahkan bagaimana kekasih nya tertidur nyeyak, semua yang gun lakukan, berubah yang gun milik pada tubuh nya, menurut off, gun selalu sempurna.

Dia mengusap rambut halus gun, berbisik di telinga nya "kamu tidak pernah kurang di mata ku, setiap lekuk tubuh mu begitu indah. Jangan berpikir hal hal yang tidak mungkin aku pikir kan tentang mu. Aku tidak pernah berbohong, kamu semakin menarik di mata ku ketika hamil"

"Terimakasih phi." Ucap gun senang mendengar apa yang off ucapkan, itu membuat dirinya merasa lebih baik.

"Tidak perlu berterimakasih, aku tidak melakukan apa apa, aku hanya mengatakan apa yang hati ku rasakan sayang."

Off menyentuh bibir manis gun, mengecup nya, mulai menyesap dan merasakan manis nya bibir gun. Kedua bibir mereka saling menyatu dengan hangat, off menyesap nya begitu dalam, mengulum habis habisan kedua bibir milik gun, hingga bibir gun mulai terlihat memerah.

Lidah nya masuk membuka bibir gun agar dia bisa memainkan lidah milik gun. Lidah mereka bermain, menumpahkan salivah satu sama lain, membiarkan nya menyatu. Tangan off terus menekan leher gun lebih dekat dengan nya, begitu lama ia menikmati bibir gun yang manis.

Lily of the ValleyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang