Lembaran 3

493 31 6
                                    

Yuuji merasakan kepalanya sangat sakit

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yuuji merasakan kepalanya sangat sakit. Ia juga merasakan sakit di sekujur tubuhnya. Ingatannya sedikit kabur atas kejadian sebelumnya. Ia mendengar seseorang memanggil namanya dan langsung membuka matanya perlahan. Didepannya duduk seorang pria dewasa dengan penutup mata aneh.

Samar-samar ingatan akan kejadian tadi malam kembali merayapi pikirannya. Ia pun segera tersadar dan khawatir pada senpainya dan remaja bersurai hitam.

"Eh.. ini dimana?? Oh! Fushiguro !? Senpai !?"

Teriak Yuuji panik. Ia hendak berdiri namun ia harus tersadar bahwa tanganya diikat kuat oleh tali tambang dan semacam kertas berisi tulisan yang ia tak mengerti.

"Dimana?! Dimana Fushiguro dan Senpai?! Apa mereka baik-baik saja?!."

"Houh...Kau hebat sekali, bukannya khawatir pada dirimu sendiri, kau malah lebih khawatir pada orang lain."
Kata orang didepannya.

"Siapa kau?!."

"Gojo Satoru, okey~ kau akan dieksekusi." Jelas Gojo.

"Haaaa..!!!" Mulut Yuuji mengaga tak percaya pada omong kosong yang dinyatakan oleh orang didepannya. Melihat kebingungan Yuuji, orang bernama Gojo langsung menjelaskan situasinya.

"Ya~ itulah yang terjadi. Kemarin~ kau menelan benda terkutuk Ryomen Sukuna, jari itu adalah seperti ini. Yap, benda ini tidak bisa dihancurkan karena sangat kuat. Dan berkatmu kita menemukan berita bagus." Terang Gojo

Yuuji masih tidak mengerti apa yang dimaksud oleh Gojo, sehingga ia hanya mendengarkan penjelasan itu dengan saksama.

"Okey ~ kau akan kuberi pilihan. Kau bisa mati sekarang saja, karena kau sudah terlanjur menelan satu jari itu tentunya.. Atau~ kau bisa menelan ke-20 jari sukuna, setelahnya kau bisa dieksekusi. Yah seperti yang kukatakan, jari ini sangat kuat, dan kita menemukan vessel yang cocok untuk menghancurkan jari itu. Bagaimana menurutmu?."

"Pilihlah neraka versimu sendiri, kau bisa memikirkannya nanti."

Yuuji hanya bisa terdiam. Satu hal yang ia mengerti sekarang adalah apapun yang ia pilih, ia akan tetap mati. Hanya menunggu waktu saja. Yuuji teringat akan pesan terakhir kakeknya untuk membantu orang lain agar ia mati dengan dikelilingi oleh banyak orang.

~•~•~•~

09.00, Sendai, Rumah Sakit Sugisawa.
Yuuji mengunjungi rumah sakit untuk menjenguk senpainya yang terluka. Ia melihat bahwa senpainya baik-baik saja dan bisa menjalani kehidupan normal seperti biasa.

Yuuji adalah orang baik yang menghibur senpainya dan mengingatkan senpainya untuk selalu berhati-hati. Ia juga menceritakan bahwa ia mungkin akan pindah dari SMA Sugisawa ke SMA Tokyo. Setelah menjenguk temannya, Yuuji pergi ke krematorium untuk mengremasi jasad kakeknya.

Yuuji terlihat sedih dengan kematian kakeknya, karena baginya kakeknya sudah seperti ayahnya sendiri. Ia tak punya orang lain selain kakeknya untuk merawatnya.

Gofushi's Daily Life -524Where stories live. Discover now