Lembaran 4

396 26 2
                                    

Dua jam kemudian, Yuuji telah sampai di Tokyo. Yuuji sangat bersemangat saat menaiki Shinkansen karena ini pertama kalia ia naik shikansen untuk berpegian sejauh ini, apalagi ke kota besar seperti Tokyo. Yuuji dibawa oleh Gojo pergi ke kawasan Tokyo pedalaman. Dia baru mengetahui bahwa kota besar seperti Tokyo juga memiliki tempat seperti ini. Di Pedalaman atau pinggiran inilah tempat SMA Teknik Jujutsu Tokyo berada.

"Disinilah tempat SMA Teknik Jujutsu Tokyo berada, secara resmi sekolah ini dikenal sebagai sekolah keagamaan swasta

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Disinilah tempat SMA Teknik Jujutsu Tokyo berada, secara resmi sekolah ini dikenal sebagai sekolah keagamaan swasta. Walaupun begitu, sekolah ini menjadi tempat orang-orang dengan energi terkutuk belajar mengendalikan teknik terkutuk mereka untuk membasmi kutukan."

"Tempat ini juga dijadikan markas untuk penyihir jujutsu yang telah lulus." Jelas Gojo pada Yuuji setelah mereka sampai.

"Begitukah, jadi kemana kita pergi ?" Tanya Yuuji penarasan.

"Kita akan menemui Kepala Sekolah SMA Teknik Jujutsu Tokyo, Yaga Masamichi sensei. Omong-omong~ jikakau gagal dalam wawancara, kau akan langsung dikeluarkan dan tidak dapat bersekolah kembali." Gojo menjelaskan situasi tersebut tanpa rasa bersalah.

Yuuji memasang muka kaget dan kesal karena tidak mengatakan hal sepenting ini dari awal. Tapi kemudian melupakannya. Ia lalu teringat pada kondisi Fushiguro, tatkala sendari tadi ia tak melihatnya sama sekali. Ia penasaran apakah kondisinya sudah lebih baik atau tidak. Jadi ia menanyakannya pada Gojo.

"Lalu...dimana Fushiguro?"

~•~•~•~

Ketika sampai di Tokyo, Gojo langsung menyuruh Yuuji untuk menunggu mobil pengantar barangnya di depan area masuk SMA Jujutsu Tokyo. Ia memintanya menunggu karena ia akan mengantar Megumi pergi ke tempat Shoko.

Gojo memerhatikan Megumi yang tengah menahan kesakitan. Bahkan, terkadang Megumi sedikit bergetar saat berdiri dan berjalan. Lukanya harus segera disembuhkan sebelum bertambah parah.

"Kau tidak perlu mengantarku, aku bisa pergi sendiri." Ucap Megumi, ia merasa tak enak karena menyita banyak waktu senseinya.

"Eeehh~ bukankah kau terlalu dingin pada pacarmu. Hora~ kau bahkan tidak bisa berjalan dengan tegak karena lukamu. Bagaimana jika kau menabrak dinding atau jatuh ke selokan!?."

Celoteh Gojo. Ia yang awalnya hendak memapah Megumi malah memutuskan untuk menggendong sekalian Megumi dengan gaya 'pengantin'.

Gojo lantas membawa Megumi ke tempat Shoko, penyihir yang ahli dengan teknik pembalik, untuk menyembuhkan luka Megumi.

"Shoko-tan, aku butuh bantuanmu!." Teriak Gojo sambil mendobrak pintu ruang medis dengan kakinya.

"HEY!! Kau tidak perlu mendobrak pintunya! Lihat kau merusaknya! Kau harus menggantinya penutup mata bodoh!"

Teriak Shoko marah, ia terlihat cukup sibuk dengan beberapa dokumen langsung menolehkan kepalanya menghadap ke arah pintu, menghadap Gojo tepatnya.

Gofushi's Daily Life -524Where stories live. Discover now