Lembaran 21

245 20 0
                                    

Keesokan harinya, pagi, 07.00. Asrama siswa. Kamar Yuuji.

Yuuji Itadori, terbangun berkat sinar matahari yang menembus jendelanya langsung ke kamarnya. Rasa silau yang datang membuat matanya tak nyaman sehingga mau tak mau ia harus bangun di pagi hari.

Ia belum terbiasa dengan ventilasi atau jendela besar dikamarnya, tepat di samping ranjangnya. Itu membuat kamarnya begitu terang bahkan tanpa harus menyalakan lampu ketika di siang hari.

Walau memiliki gorden jendela, tetap saja cahaya masih menembus dengan jelas. Barangkali karena gorden tersebut bewarna putih, juga tipis dan nampak usang. Mungkin ia harus membeli gorden baru yang lebih bagus, pikirnya.

Ketika gir mesin diotaknya baru akan bekerja, girnya berputar pada ingatan semalam. Mengenai janji Megumi yang akan membawanya dan Nobara pergi berbelanja-berkeliling-Tokyo.

Ia begitu semangat tatkala mengingatnya. Segera ia beranjak dari tempat tidurnya, mengambil peralatan mandinya dan lari dengan kecepatan 50 meter dalam 3 detik menuju pemandian umum asrama siswa.

Ketika dalam perjalanan, ia bertemu Nobara yang sepertinya telah selesai mandi. Ia heran karena pemandian asrama siswa perempuan memiliki letak yang berbeda. Tepatnya diletakkan di dekat asrama siswa perempuan, itu dibuat khusus untuk perempuan. Lantas mengapa, seorang Kugisaki Nobara bisa ada disini ?

"Yo, apa kau serius ?!! Kau baru bangun?!! Ingat kah kau kalau kita akan keluar hari ini?!."

Gerutu Nobara. Saat ini ia memang benar telah selesai mandi, dapat dilihat dengan rambutnya yang masih setengah kering, diikat dengan handuk dikepalanya.

"Hey! Ini baru jam 7 pagi. Itu normal kau tahu." Bantah Yuuji

"Normal. Tentunya jika kau laki-laki pemalas."

Kata Nobara sembari memutar matanya ke samping.

"Aku bukan pemalas! Lagipula kenapa kau ada disini? Bukankah pemandian perempuan ada ditempat lain?."

Tanya Yuuji yang akhirnya menyuarakan keheranannya.

"Tentu saja aku mencari makan bodoh."

Kata Nobara yang langsung pergi meninggalkan Yuuji menuju tujuannya tadi. Memang benar saat ini ia sedang menuju ke kantin sekolah untuk mencari makanan yang bisa mengisi perutnya.

"Hey kau tidak menungguku?!."

"Tidak."

Terdengar sahutan Nobara yang sedikit tesapu angin. Pasalnya Nobara saat ini sudah berada di ujung lorong tikungan menuju dapur asrama. Meninggalkan Yuuji yang berdiri sendiri seperti orang bodoh.

Tak mau berlama lagi. Yuuji pergi ke pemandian umum dan segera mandi. Ia cepat-cepat mandi agar bisa cepat-cepat pergi jalan-jalan bersama teman-temannya. Ia sudah bisa membayangkan betapa menyenangkannya untuk berkeliling wilayah Tokyo yang sibuk.

Terakhir kali guru mereka menipu tahun pertama dan berakhir dengan membasmi kutukan. Oleh karena itu, kesempatan kali ini ia yakin. Ia dan teman-temannya akan menghabiskan waktu seharian berkeliling Tokyo.

Usai mandi, Yuuji kembali ke kamar asramanya. Namun ia mampir terlebih dahulu ke kamar Megumi. Yang tentunya untuk meminta makanan lagi. Ia yakin Megumi sudah bangun karena ketika ia memegang kenop pintu, ternyata itu tidak dikunci.

"Oi Fushiguro kau sudah bangun."

Teriak Yuuji sambil membuka pintu Megumi, yang langsung menerima ciuman panci penggorengan yang terbang tepat dimukanya.

*PRAAANKKNGGGG!!!!*

Terdengar suara panci penggorengan yang mencium wajah Yuuji dan kemudian jatuh kelantai.

Gofushi's Daily Life -524Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt