08. Memberikan Gelang

1.7K 129 22
                                    

"GUE GA MAU NGEWE SAMA LO BAZHINGAN PEDOFIL."

***

"Hah?" ujar Vegas sedikit kaget. Namun, bibirnya tersenyum indah, suara lantanganya menggelegar. Menertawakan bocah yang kini ketakutan didepanya itu."Hahahah, siapa yang bilang kalau saya bakal ngelakuin itu hm?"

"Lo-lo- lo , lo minta gue buat menjalankan tugas seorang istrikan?"

"Ya tugas seorang istrikan banyak, ada nyapu, ada ngepel, ada nyuci"

"Itu tugas pembantu bego."

"Oh begitukah," kata Vegas yang kini tersenyum samar, "ya kalau kamu siap, sekarang juga bisa," ujar Vegas kembali berusaha mengoda Albiu.

"Ga, gue ga mau."

"Punya saya besar loh."

"PUNYA GUE JUGA BESAR!"

"Sini saya lihat," kata Vegas melirik kebawah.

Albiu melongo dengan mata melototnya maksud dari Vegas apa anjir, dia mau lihat tytydnya Albiu?

"Ga nanti lo kalah saing," jawab Albiu reflex memegang kemaluanya yang telah terbalut celana itu.

"Kan belum dilihat, siapa tau kamu yang kalah," jeda Vegas dengan senyuman jahatnya, "gini deh, bagaimana kalau kita bertaruh?"

"Apa?"

"Kalau punya saya lebih besar berarti kamu harus melakukan apapun yang saya mau," jeda Vegas,"kalau punya kamu lebih besar, maka saya akan membelikan apapun yang kamu mau Gimana?"

"Lo kira ini pertandingan?" tanya Albiu acu, "ga gue ga mau."

"Bilang aja kalau kecil, gitu aja susah."

"DI BILANG PUNYA GUE BESAR!"

Vegas ketawa ketika ia melihat ekpresi wajah itu. Ekpresinya benar-benar terlihat seperti bocah yang tidak mau kalah, pipi merah, bibir cemberut dengan mata yang tidak mau menatap kearah Vegas.

"Sangat lucu," batin Vegas duduk disamping Albiu membuat Albiu kembali menjauh kearahnya.

"Kenapa jauh-jauhan, ini sudah tidak ada covid-19, " ujar Vegas langsung menarik tubuh Albiu hingga bocah itu mendekat kearahnya, "saya tidak akan melakukan apa-apa, jadi berhentilah bersikap waspada kepada saya oke?"

"Huum," kata Albiu angguk-angguk seperti burok terbang.

Vegas tersenyum lalu mengambil bingkisan yang ada diatas meja, "Ini buat kamu," kata Vegas memberikan bingkisan itu kepada Albiu.

Albiu melirik bingkisan itu, menoel-noelnya dengan jari. Takut, jika bingkisan itu adalah se-ekor ular berbisah yang akan membuatnya terbunuh.

"Apa yang kamu khawatirkan?" tanya Vegas melihat tingah laku kewaspadaan dari Albiu.

"Pak Vegas!"

"Pak lagi?" batin Vegas dengan helaan nafas lembut, "padahal panggilan sebelumnya jauh lebih enak didengar (kak Vegas)," lanjutnya.

"Saya tau saya salah tadi, tapi bapak tidak sampai melangka sejauh ini!"

"Apanya?" kata Vegas melihat bingkisn yang hanya disentuh sepucuk jari telunjuk oleh Albiu.

"Ini hanya gelang," lanjut Vegas mengeluarkan gelang dari dalam bingkisan itu.

"Oh gelang, bilang dong pak, kan saya kira ini tuh ular berbisah, bom atau hal-hal berbahaya,"

"Saya tidak berfikir untuk menduda."

"Sekarang ataupun nanti bapak pasti bakal menduda," jeda Albiu, membuat Vegas terdiam dengan helaan nafas kasarnya, "gue ga mau nerima ini pak, hari ini gue terlalu banyak membeli barang dan ini pasti mahal."

My Husband Is Police [BibleBuild]Where stories live. Discover now