26. Makan Malam

1.2K 100 10
                                    

Jika ada kesalahan, mohon koreksi dikolom komentar!

-

Sekarang jam 08:00, Albiu dan juga Vegas sudah ada dirumah Bara untuk makan malam bersama sekeluarga. Tentu saja, makanan yang telah dibuat oleh Loveta habis tanpa sisa, dan kini mereka hanya mengobrol ringan di ruang makan.

"Pasti sangat menantang mengajari bocah bandel seperti anak saya," kata Bara berbicara dengan Vegas yang kini melirik ke arah Albiu sekilas.

"Tidak terlalu," jawab Vegas singkat.

"Bagaimana kalau kamu menginap saja di sini?" tanya Loveta, membuat Albiu menatap sang ibu dengan kaget.

"Dia harus pulang, Ma, istrinya menunggu di rumah," jawab Albiu.

"Saya tidak punya istri," sela Vegas, membuat Albiu langsung menoleh ke arahnya, "apa tidak keberatan jika saya menginap di sini, Ma?"

"Ma?" Batin Albiu berdecak, "iyalah, itu namanya lo repotin kam-"

Tak

Albiu tertegu sejenak, ketika sendok yang Bara genggam memukul kepalanya, ia merasa sedikit malu. Sementara Vegas hanya tersenyum ramah, menatap Albiu dengan ekspresi yang tak bisa disembunyikan.

"Anak bodoh ini memang suka bicara sembarangan," jeda Bara, menegur Albiu dengan kesal, lalu menoleh kembali ke arah Vegas, "jangan perdulikan dia, kami senang kamu di sini," ujar Bara ramah.

"Terima kasih atas tawaran ini. Tapi, saya akan pulang saja," ucap Vegas.

"Loh, kenapa tidak menginap saja? Sekarang sudah malam, banyak penjahat yang berkeliaran," ajak Loveta.

Vegas melirik Albiu, berharap jika bocah itu mengizinkannya untuk menginap. Namun, wajah Albiu masih dengan wajah yang sama, wajah yang memberikan isyarat untuk menyuruhnya segera pulang.

"Besok pagi saya ada janji," kata Vegas mencoba memberikan penjelasan.

"Baiklah, jika begitu. Terima kasih banyak ya, Pak Vegas," ujar Bara.

Vegas memberikan senyuman ramah, "Terima kasih kembali, Pak Bara. Saya senang bisa berkumpul bersama keluarga murid saya."

Setelah memberi salam, Vegas beranjak dari meja makan. Albiu berdiri, ikut mengantarkan Vegas ke pintu. Sejenak, mereka berdua berada di luar ruangan, di teras rumah.

"Sudah malam, harus hati-hati di jalan," ujar Albiu.

Vegas tersenyum, "jika kamu khawatir, kenapa kamu mengusirku?"

"Siapa yang khawatir, gue bicara kaya gitu bukan karena khawatir tapi karena memang harus ngomong kaya gitu," jeda Albiu kesal, "nggak mungkin gue bilang, sudah malam harus menyerahkan diri ke begal, nggak mungkin ka-"

"Hahahhaha kamu ini sehari tidak bertingkah lucu tidak bisa yah?"

"Apa sih, sudah sana pulang," ucap Albiu dengan ekspresi serius, meski sebenarnya ia tersenyum kecil. Vegas hanya tertawa ringan.

"Sampai jumpa besok, sayang," kata Vegas tiba-tiba memeluk lembut tubuh kecil itu, "aku berfikir malam ini aku tidak akan bisa tidur, jadi jangan lupa untuk menelfonku!"

"Ganggu!" jawab Albiu dengan wajah yang kini telah meronah, dia melepaskan diri dari pelukan itu, mencoba menyembunyikan raut wajah malunya.

"Sudah sana pergi!"

"Aku sudah bilang, jika aku tidak bisa tidur tanpamu!"

"Gue bakal telfon lo jadi udah sana pergi!" Kata Albiu kesal, mendorong tubuh Vegas untuk segera masuk kedalam mobilnya.

My Husband Is Police [BibleBuild]Where stories live. Discover now