21. Berita terkini

1.7K 136 39
                                    

Beberapa hari kemudian. Udah langsung aja gas ngeng

Sekarang hari terakhir Albiu melakukan ujian, ia menjalani ujian dengan tenang, mau nilai bagus kek, jelek kek atau rata-rata. Terserah, yang penting dia sudah melakukan yang terbaik itulah yang dikatakan Guru privatenya yaitu bapak Vegas.

"Kak semoga lulus," kata Runi tersenyum ramah, membuat Albiu menganggukan kepalanya dengan pelan.

Albiu membalas senyuman Runi, mengusap kepala Runi tanpa ia sadari,"iya makasih, gue pergi dulu yah," kata Albiu segera pergi dari hadapan Runi.

"Sialan tangan gue nakal banget sih," grutu Albiu disepanjang perjalanan menuju gerbang sekolah.

Albiu menengok kekanan dan kekiri untuk mencari sang suami tercinta.

"Albiu!"

Mata Albiu menoleh, menatap pria yang kini berjalan kearahnya dengan langka kaki angkuh dan sangat berwibawa. Lelaki itu memakai pakaian hitam dengan rambut yang lumayan rapi. Bahkan, wajahnya kini berkilauan dimata Albiu.

"Sih bapak dandan?" batin Albiu menyipitkan matanya heran, "habis dariman lo sampe tuh rambut udah kaya disemir?" tanya Albiu ketika Vegas sudah ada didepanya.

Vegas reflek memegang rambut halusnya, "oh rambut?" tanya Vegas, membuat Albiu menatapnya dengan wajah datar,"baguskan?" tanyanya.

Albiu membuang wajah, "hm biasa aja," lirih Albiu pelan.

"Pasti bagus dong, kan saya buat rambut kaya gini untuk kamu!"

"GUE BILANG BIASA AJA," teriak Albiu tamba memerah.

"Kalau mau pura-pura nggak terpikat, kondisikan dulu sama wajah kamu!"

"Nyenyenye bacot," kata Albiu, membuat Vegas menatapnya datar. Kemudian, Vegas mengeluarkan benda dari dalam sakunya, lalu diberikan kepada Albiu.

"Selamat atas selesainya ujian yah sayang," kata Vegas tersenyum manis, membuat Albiu membuka tanganya dengan terkejut.

"Kunci?" tanya Albiu lalu menatap kearah Vegas ,"kunci apa ini?"

"Kunci pintu kayanya," jawab Vegas, membuat Albiu kepo, "coba tanya sama penjaga pintunya, dia namanya Pak Malik!" lanjut Vegas.

(Malaikat malik penjaga pintu neraka yah gaes)

"Nih," kata Albiu memberikan kuncinya kembali, "ambil noh, gue nggak butuh hadia!"

"Yakin nih, lagi open member loh Al!"

"Gila yah lo pak, neraka bisa open member. Kalaupun open member nggak ada yang mau join pak," kata Albiu membuat Vegas sedikit ketawa.

"Ini kunci motor Al," kata Vegas memberikan kunci itu ketangan Albiu,"katanya kamu mau jadi saya beliin sebagai hadiah," lanjut Vegas.

Albiu langsung memasang wajah sedihnya, lalu memeluk tubuh pria yang kini berdiri didepanya.

"Demi duit pak, aku cinta padamu."

"Demi jatah, aku juga cinta padamu."

Setelah mereka sudah sampai rumah, mereka langsung membersihkan tubuh agar bisa bersantai setelahnya.

Setelah itu, Albiu dan Vegas duduk didepan televisi menikmati acara yang ditayangkan. Sebenarnya sudah dua hari terakhir Albiu merasakan pusing yang tak tertahankan. Sepertinya disebabkan oleh belajar yang tak ada hentinya.

Jujur saja, tahun ini Albiu paling serius pada studynya. Sebelumnya, jika ada ujian bukanya belajar dia malah main game. Nggak seperti sekarang yang selalu diawasi oleh Vegas. Baru saja Albiu melangkakan kakinya keluar rumah, sih Vegas seperti hantu yang tiba-tiba ada diambang pintu gerbang. Membuatnya benar-benar tidak bisa kemana-mana. Memang susah jika mempunyai suami polisi.

Vegas sekarang lagi nonton tv sambil bersandarkan dipundak Albiu, ia memakan cemilan juga yang telah Albiu pegang.

Albiu menghempaskan kepala Vegas hingga lelaki itu menjauh darinya.

"Kenapa?"

"Lo pake parfum apa sih?" tanya Albiu, menutup hidungnya dengan jari-jemarinya, "baunya bikin gue mual!"

Vegas mengerutkan keningnya heran. Karena, ia memang tak memakai parfum apapun, "saya tidak memakai parfum sayang."

"Yaudah sana mandi, hilangin dulu bau yang bikin gue mual itu," jelas Albiu kesal, "kalau lo belum hilangin juga, gue ga mau deket-deket sama lo!"

"Iya," kata Vegas letih, berdiri dari duduknya untuk segera mandi. Padahal ia baru saja mandi satu jam yang lalu. Namun, kenapa dia masih saja bau?

Selang beberapa menit, Albiu menatap Vegas kembali dengan tatapan sinis ketika lelaki itu telah selesai mandi dengan rambut yang basah.

"Apa lagi hm?"

"Nggak," jawab Albiu membuang wajah, membuat Vegas merasa jika Albiu masih marah tentang bau.

"Masih bau?"

"Mana gue tau, orang lo masih jauh gitu!"

"Yaallah dia kenapa sih, perasaan saya salah mulu dari tadi," batin Vegas duduk disebelah Albiu, membuat bocah itu menggeser kan tubuhnya, menjauh lagi dari Vegas, "masih bau?"

"Ah tai lo mah, lo cuma basahi rambut doang ya," kata Albiu kesal.

"Aku mandi lo seriusan!"jawab Vegas mengacungkan kedua jari telunjuk dan tengahnya

"Bodohlah, ke sanaan dikit, jangan deket-deket!" pintah Albiu kepada Vegas.

"Iya," jawab Vegas melirik heran kearah Albiu, ntah kenapa sang istri jadi marah-marah mulu tanpa sebab. Padahal kemarin-kemarin dia sangat imut dan penurut disaat tertangkap ingin kabur dari belajarnya.

Apa karena selesai ujian makanya Albiu jadi berani seperti sekarang?

Albiu menyemili makanan ringan, menatap televisi yang ada didepannya. Sebuah berita tayang di televisi.

"Berita terkini, Dikota haluan pelangi ada sebagian pria yang berusia 19 tahun telah hamil. Karena perbedaan tinggi tubuh pasangan, apakah kalian termasuk orang yang perbedaanya hingga 20 cm, jika iya waspadalah terjadinya kehamilan uke anda"

(Plis, emang pembawa berita kek gitu kah? 😭 bingung gue bawahin beritanya)

Intinya diberita tersebut diberitahukan jika ada sebagian pasangan gay yang memiliki anak. Karena, pasangan gay itu tinggi badannya beda 20cm

"Orang gila doang yang percaya, mana mungkin laki bisa hamil," kata Albiu menyemili cemilan yang ia pegang dengan wajah datar, "lo juga nggak percayakan Pa—?" tanya Albiu menegok kesamping. Membuatnya kembali terkejut. Karena Vegas memandangnya dengan wajah berbinai.

"Pak jangan bilang?"

"Yuk beli testpack."

Bersambung....

My Husband Is Police [BibleBuild]Where stories live. Discover now