Dua

479 39 3
                                    

*Vote dan komen!*

***

Hari yang mulai semakin gelap itu membuat kedua laki-laki itu saling bertatapan bingung.

"Dimana aku?" Tanya laki-laki dengan pakaian yang terlihat kuno itu.

"Di hutan! Ini bukan neraka! Ya, walaupun ini neraka juga sebutannya." jawabnya.

"Siapa nama mu?"

"Andrea Leo Zerue." jawabnya.

Laki-laki dengan kaos hitam bernama Andrea Leo Zerue itu mencoba untuk melihat dengan baik, laki-laki yang ada dihadapannya itu.

"Lo nggak apa-apa, kan?"

"Apa kau tidak mau menanyakan nama ku?"

"Emang siapa nama lo?"

"Singhantara Alam Samasta." ucapnya.

Laki-laki yang biasa di sapa Leo itu mengangguk dengan heran.

"Lo ngapain ada di hutan? Lo juga nggak perlu pake bahasa baku, bahasa Jawa juga boleh. Gue paham dikit-dikit." ucapnya.

Laki-laki bernama Sing itu tidak menjawab dan malah meninggalkan laki-laki itu untuk melihat hutan yang sudah semakin gelap itu.

"Dimana Yuna?"

"Yuna!"

"Yuna! Kau berada di mana?"

Teriak laki-laki bernama Sing itu. Laki-laki itu berlari dan berteriak di hutan yang sunyi dan gelap itu.

Leo yang melihat itu merasa heran, "Itu orang kenapa, ya? Demensia alzheimer kali, ya?" pikirnya.

Leo hanya menggeleng, laki-laki itu tidak peduli dengan Sing yang berlari dan berteriak di sana. Laki-laki itu kembali berjalan sedikit lagi dan dirinya sudah berada tepat di pinggir tebing, untuk bersiap terjun dan mengakhiri hidupnya.

"Tuhan, nggak masalah, kan, gue bunuh diri? Nggak apa-apa, kan? Gue nggak ada pilihan." ucapnya.

Mata Leo menutup, laki-laki itu tidak peduli dengan kehidupannya lagi. Dengan begitu perlahan-lahan, dirinya mulai melangkah sedikit demi sedikit.

"Anjir, gue takut." ucap Leo.

Namun, sebelum Leo bisa mengakhiri hidupnya. Tiba-tiba seseorang menariknya ke belakang dengan sangat keras dan itu membuat Leo menatap pohon.

Bugh.....

Suara hantaman punggungnya dengan pohon membuat suara keras.

Leo berdesis kesakitan.

"Sial. Sakit."

Mata Leo terbuka dan dirinya dibuat terkejut dengan sosok Sing yang tepat berada di depan matanya.

"Apa kau sudah gila? Apa kau ingin mati? Kenapa kau berniat terjun dari sana?" ucapnya.

"Ya! Gue gila! Gue nggak mau mati! Cuma dengan gue terjun, gue bisa mati!" ucap Leo.

"Jangan mati!"

"Apa?" Leo terdiam.

Leo mencoba untuk berdiri meski punggungnya terasa begitu sakit.

"Lo tau apa soal hidup gue? Sekarang mending lo pulang dan jangan ganggu gue!" Leo hendak kembali pergi untuk mencoba bunuh diri lagi, meski gagal sebelumnya.

Lagi-lagi Sing menghalanginya. Bagaimana tubuh Leo serasa membeku di tempat, laki-laki itu tidak bisa bergerak dan tentunya dirinya merasa bingung.

Sing berjalan mendekati Leo.

Vampayeer || Xodiac ✅Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz