Sembilan Belas

182 21 9
                                    


Terima kasih buat kalian💐

***

🍅 Sabtu, 9 Desember 2023 🍅

****

🌻 Selamat Membaca.... 🌻

**💕💕💕**

[Masa lalu, 1900]

Hari berlalu menjadi siang. pintu terbuka dan bagaimana laki-laki berparas tampan itu menemukan Sing duduk meringkuk diatas kasur memeluk dirinya sendiri.

"Apa kau akan seperti itu?" tanyanya. Dirinya masuk dan mencium aroma darah yang telah kering, dan juga gelas yang sudah pecah berkeping-keping itu.

"Biarkan aku pulang. Aku harus menemui ibuku, kekasih ku dan orang-orang yang berada di dekat ku, bisakah aku pulang?" tanya Sing.

Sing selalu terlihat gagah dan berani sebelumnya. namun kali ini, laki-laki berusia 23 tahun itu terlihat seperti seorang anak-anak yang baru saja di culik.

"Kau akan pulang kemana? Pada akhirnya kau akan dibuang di lingkungan mu, ketika mereka mengetahui kau bukan manusia lagi. Kau juga tidak akan bisa hidup dengan mereka, kau hanya akan membunuh mereka perlahan-lahan dan satu demi satu."

"Apa kau tau itu?" ujar laki-laki itu. Dirinya membersihkan kekacauan yang dibuat oleh Sing.

"Apa yang kau tau! Biarkan aku pulang!"

"Setelah ku ingat-ingat, kau benar-benar seperti ku. Aku pernah seperti dirimu, merasa hancur, sedih dan kecewa. Ingin sekali pulang. Namun, pada akhirnya tidak ada tempat untuk kita yang sebenarnya sudah mati, kita bukan manusia dan bagian dari mereka lagi."

"Mungkin kau memiliki tempat untuk pulang, namun pada akhirnya kau akan sendirian seperti ku." ucapnya ke Sing.

"Tenanglah, perlahan-lahan kau akan melupakan semuanya. Meski tidak mudah, kau akan bisa melewatinya. Aku yakin itu." ujarnya lagi.

Sing semakin kuat memeluk dirinya sendiri.

"Apa kau benar-benar tidak lapar? Bagaimana jika kau makan bersama denganku?" tanyanya ke Sing.

Sing mengangkat kepalanya melihat laki-laki yang berdiri di dekat pintu itu.

"Aku akan menemanimu untuk makan, kau tidak suka darah, bukan? Makanan manusia? Kau harus mencobanya jika begitu."

"Bagaimana jika aku kabur?"

Laki-laki itu tersenyum lebar.

"Kau tidak akan bisa kabur. Jadi, berhentilah untuk berpikiran seperti itu."

"Bangunlah." laki-laki itu meminta Sing untuk bangun dan segera pergi bersama dengannya.

"Siapa namamu?" tanya Sing.

"Park Jisung."

"Lalu, kau?"

"Singhantara Alam Samasta."

Laki-laki yang tengah membuka pintu itu tersenyum, "Nama yang indah."

Vampayeer || Xodiac ✅Where stories live. Discover now