Sebelum baca! Silahkan lakukan ini, jika tidak keberatan!
•. Vote
•. Komen
•. Rekomendasikan/Sharekan
•. Follow akun ini
* Jangan lupa, ya? *
***
Terima kasih sudah bertahan, all!!
***🍇***
[Masa kini, 2023]
Waktu berlalu. Bagaimana pagi ini Sing dan Davin nampak sibuk memasukkan beberapa makanan kedalam plastik dan memasukkan beberapa buah-buahan yang telah di potong kedalam kotak makan.
Leo yang baru saja bangun tidur dan turun itu merasa bingung dengan kegiatan yang dilakukan Davin dan juga Sing.
"Lo berdua ngapain? Mau jualan?" Tanya Leo. Pertanyaan itu tidak mungkin terjadi.
"Mau piknik. Staditor ke Malang!" ujar Davin.
Leo meraih satu botol teh itu dan meminumnya dengan tatapan kesal ke Davin.
"Sing, mau kemana lo sama Davin? Gue nggak di ajak?" tanya Leo ke Sing.
"Pergi ke sungai. Apa kau mau ikut?" tanya Sing.
"Sungai? Ngapain kesana?"
"Ngumpulin buaya!" sahut Davin.
Davin sudah selesai dengan kotak makan yang dirinya masukkan kedalam plastik.
"Sing, ayo!"
Sing mengikuti Davin yang mulai berjalan pergi itu. Sedangkan Leo masih diam membeku dan bingung.
"Leo! Lo ngapain? Ayo!"
"Lho. Gue diajak ini? Kirain nggak." ujarnya.
"Kayaknya lo halal buat dilempar batu bata, deh!" ujar Davin.
Leo tersenyum lebar. Laki-laki itu berlari mendekati Sing dan Davin.
"Ayo!" kata Leo.
Namun, Davin melihat lekat Leo yang hanya mengenakan kaos hitam dan celana jeans pendek dan bagaimana penampilannya yang nampak kusut dan lusuh.
"Astaga. Penampilan lo kayak orang gila baru, tau nggak?" ucap Davin.
"Kita mau ke sungai, bukan ke acara negara! Ribet amat hidup sama lo!" protes Leo.
"Penampilan itu yang utama. Lo tau, nggak?"
"Apa kalian akan berdebat? Ningsih sudah menunggu disana." ujar Sing.
"Ningsih?" Leo terkejut. Dirinya tidak tau jika akan ada Ningsih.
"Sama Ningsih?" tanya Leo ke Davin yang mengangguk itu.
Davin dan Sing memilih untuk pergi meninggalkan Leo yang berpikir sejenak di depan pintu yang masih terbuka itu.
"Tutup pintunya!" Teriak Davin.
YOU ARE READING
Vampayeer || Xodiac ✅
Fantasy"100 tahun yang kau lalui dengan banyak penderitaan yang kau alami, ternyata tidak seberat diriku." - Singhantara Alam Samasta Rasa sakit yang tidak bisa di sembuhkan, bertahan hingga kehidupan selanjutnya. ~ Kisah ini menceritakan tentang Singhant...
