29. pelaku

1.2K 68 30
                                    


Happy Reading

_--00--_

____________________________________

*drettttt
*drettttt

Suara dering HP membangun kan fauzan yang terlelap tidur.

" Halo bos. " Sapa aldy di sebrang sana.

" Hm?. "

" Kami ketemu pelaku yang udah nabrak buk bos. " Sahut arkan yang langsung the poin.

" Kirim semuanya!. "

" Oke bos. "

*tutttt
*tutttt....

Hubungan telpon mereka terputus. Fauzan melirik ke istrinya yang belum juga bangun.

Ia menarik nafas dan membuangnya kasar.
" Sayang, aku akan balas kepada mereka yang udah berani mencelakai mu. " Bisik fauzan sambil mengelus kepala yang tidak tertutup hijab.

Ia melihat jam, dan segera ia pergi ke markas. Saat keluar keluarga nya masih ada di sana.

" Lama bener. " Ucap bunda Sinta yang kesal nungguin putra nya keluar.

" Maaf bun, tadi aku ketiduran. " Kekehnya pelan.

" Hm, kamu mau kemana?. " Tanya Sinta yang melihat putra nya tergesa-gesa.

" Mau ke markas, cari orang yang udah mencelakai istri ku. " Ucap fauzan dingin.

Arga mendekati putra nya. " Kalau ketemu kasih tau ayah. " Arga menepuk bahu fauzan pelan.

" Iya yah. " Fauzan langsung menyalami keempat paruh baya itu.

" Assalamu'alaikum. "

" Wa'alaikumussalam. "

Dirga dan rara langsung masuk ke ruangan, mereka bergantian untuk masuk ke dalam.

🐣🐣🐣🐣

Di ruangan yang sedikit gelap hanya sedikit cahaya. Laki-laki yang bertubuh besar itu duduk di kursi kesayangan nya.

" Gimana? Dengan keadaan nya?. " Tanya laki-laki itu santai dengan kopi nya.

" Sampai sekarang masih belum sadarkan diri, tuan. " Sahut bodyguard itu.

" Huft..... " Laki-laki tua itu berdiri dan memecahkan gelas yang ada di tangan nya.

*prang....

" SEHARUSNYA KAMU BUNUH DIA SAMPAI MATI!!. " sentak laki-laki tua itu murka.

" M-maaf tuan, kami ingin bunuh perempuan itu, tapi ada laki-laki yang ingin nolongin nya, sepertinya itu suami dia. " Ucap bodyguard gugup.

" Sekarang! Bunuh perempuan itu! Jangan biarkan dia hidup di dunia ini!!. " Titah laki-laki itu dan langsung melenggang pergi ke ruangan khusus nya.

MIFTAHUL FAUZAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang