31.misi ( 1 )

1K 45 1
                                    


Happy Reading

_--00--_

__________________________________

Kini gadis yang udah di bilang cukup pulih di perbolehkan untuk pulang ke rumah.

" Jangan lupa istirahat yang cukup ya
nona. " Senyum dokter itu sambil melepaskan infus di tangan gadis.

Fauzan yang melihat nya ingin sekali mencongkel mata dokter itu.

" Ekhemm. " Dehem fauzan kuat.

" Sudah selesai dok?. " Sahut fauzan dingin.

" Ah... Maaf, sudah, tolong di jaga yaa mbak gadis nya kalau bisa jangan banyak aktifitas dulu. " Ujarnya sambil menata alat-alat lainnya.

" Jelas donk kan dia istri saya. " Ucap nya kesal.

" Haha iya maaf, kalau gitu saya permisi, assalamu'alaikum. " Dokter itu langsung pergi dari ruangan itu.

" Wa'alaikumussalam. "

" Kak iih kok gitu sih ngomong nya. "

" Kenapa? Gak suka?. " Sinis fauzan sambil meluk gadis.

Saat gadis ingin menjawab, dirga dan rara datang.
" Assalamu'alaikum. " Ucap mereka serempak.

" Wa'alaikumussalam. "

" Sudah selesai?. " Tanya rara.

" Udah bun. "

Mereka membantu gadis duduk di kursi roda. " Ayok sayang, hati hati ya. " Ucap fauzan pelan.

" Ihh ngapain sih pake kursi roda, kan gue udah sehat sih. " Ucap nya batin.

Fauzan mendorong kursi roda nya, saat sudah sampai di parkiran mereka langsung masuk dan langsung melaju kn mobil nya dengan kecepatan sedang.

🍑🍑🍑🍑

Di sisi lain, kini di tempat mansion yang mewah dan terdapat anggota agen rahasia.

" Gimana keadaan gadis?. " Tanya laki-laki tua itu.

" Sudah sedikit membaik tuan. "

" Syukur lah. "

* tok.. Tok.

" Masuk. "

" Kami menemukan informasi pak. " Sahut wanita yang tak lain adalah keysha.

Keysha berjalan kearah meja dan memberikan rekaman yang ada di CCTV di tempat yang pernah gadis temui.

Laki-laki botak itu tersenyum. " Setidaknya kita tau kalau berlian nya bersama dia. " Sahutnya sambil menghisap rokok di tangan nya.

" Yang penting kita tinggal tunggu waktu dan langsung merebutnya kembali. " Ujarnya dingin dengan tatapan elang.

" Iya pak, kalau gitu aku permisi. " Keysha berjalan ke arah pintu dan langsung pergi dari ruangan laki-laki tua itu.

MIFTAHUL FAUZAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang