keempat belas ; yang melemah

4.6K 476 232
                                    

Hampir tiga minggu Shania berhasil mendiami Nadhif, yang biasa ruang pesan Pria itu selalu ada diurutan paling atas karena Shania yang tiada henti mengirimkan pesan, sekarang ruang pesan Nadhif tenggelam oleh berbagai ruang pesan milik orang lain

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hampir tiga minggu Shania berhasil mendiami Nadhif, yang biasa ruang pesan Pria itu selalu ada diurutan paling atas karena Shania yang tiada henti mengirimkan pesan, sekarang ruang pesan Nadhif tenggelam oleh berbagai ruang pesan milik orang lain. Shania benar benar berusaha sekeras itu untuk menjalani aksi diamnya, padahal hatinya terus memberontak.

Ah, kenapa sih jatuh cinta itu malah menyiksa begini?!

Mana yang katanya cinta itu membahagiakan? Mana yang bilang cinta itu bikin berbunga bunga? Kok yang Shania rasakan malah kebalikannya?

Shania tau kok selama ini Nadhif masih juga menjalani tugas negaranya dengan menjemput Shania untuk makan siang di rumah sakit, Shania tau betul dan matanya selalu secara otomatis mencari mobil CRV hitam dengan stiker Bank Mandiri di kaca depannya yang akan dengan mudah otaknya temukan.

Tapi usaha Nadhif semuanya percuma kalau Nadhif saja masih mendatanginya dengan seorang Wanita yang duduk disampingnya. Percuma, benar benar percuma dan sia sia di mata Shania.

Saat Shania tengah mempelajari beberapa jurnal, tiba tiba ponselnya berdering membuat Gadis itu terperanjat di tempat. Kedua alisnya terangkat ketika mendapati nomor yang tidak dikenalnya yang muncul disana. Setelah menerka nerka dan tidak mendapatkan jawaban yang pasti lantas Shania pun menerima panggilan itu.

"Atas nama Ibu Shania?" suara berat itu muncul di seberang sana.

Mendengar panggilan formal tersebut, Shania berdiri dari posisinya "ada apa ya, Pak?" tanyanya penuh hati hati.

"Ini saja dari gofood, Ibu"

Gofood? hah?

"iya kenapa ya, Pak?"

"saya sudah di depan kosan Ibu, kosan Joyara kan Ibu?"

Heh? kok tiba tiba sudah di depan kosnya?

Shania buru buru mematikan sambungan telepon itu lalu mengambil jaketnya guna menghampiri driver gofood yang katanya tengah menunggunya dibawah sana. Awalnya Shania merasa ditipu sampai ia matanya benar benar melihat seorang Pria berumur 40-an berlapis jaket hijau khas perusahaan itu berdiri dengan satu plastik makanan di tangannya.

"Ibu Shania?" tanya Pria itu.

"Iya, Pak"

"Ini Ibu pesanan mie yamin milik ibu"

Dua alis Shania meninggi, "maaf Pak, seingat saya, saya tidak pesan apa apa, Pak" tolak Shania halus, apa ini prank yang sedang ngetren sekarang?

"Waduh, tapi pesanannya tertuju kesini Ibu" jawab si driver dengan wajah bingung.

"Tapi pak, saya benar benar tidak pesan makanan atau minuman apapun"

Shania sih memang suka sama segala jenis mie, apalagi mie yamin. Tapi sejauh ingatannya memutar kembali kejadian hari ini, tidak sekalipun ia membuka aplikasi hijau itu. Untuk memesan driver pun tidak, apalagi memesan makanan.

Returning The FavorWhere stories live. Discover now