kedua puluh ; isak lelah yang disambut lega

6.9K 578 91
                                    

"kamu sudah minta maaf, by?" tanya Hansel melanjukan mobilnya menjauh dari kawasan bandara

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"kamu sudah minta maaf, by?" tanya Hansel melanjukan mobilnya menjauh dari kawasan bandara.

Natha menggeleng kuat.

"loh kenapa?"

"memang gak pengen minta maaf, Hans"

"tapi yang kamu lakukan itu bikin mereka menjauh kayak gini, Nath" tegur Hansel kemudian mengusap usap rambut Natha.

"tapi yang aku lakukan pun membantu hubungan mereka, Hans" bela Natha tak ingin sepenuhnya disalahkan disini, "lagian kemarin kemarin kan kamu juga setuju sama rencana aku"

"iya, tapi—"

"sejak awal aku berencana begini gak pernah sekalipun terbersit untuk minta maaf sama mereka, Hans. Biarin aja mereka, yang penting tujuan aku untuk ngetest Shania dan bikin Shania bergerak agresif itu tercapai. Sekarang kita tinggal tunggu aja apa yang terjadi, duduk cantik dan nonton"

Hansel menghembuskan nafas panjangnya.

"kalau Shania gak tergerak, Nadhifnya akan begitu terus. Kamu sendiri gemas kan sama tingkah sepupumu itu? jadi udah ya? biarin aja mereka, biarin Nadhif yang bergerak." pinta Natha.

Lagi lagi menghela nafas panjangnya, melihat sekilas pada Natha yang kini sibuk menurunkan posisi kursinya.

"Misalnya yang terjadi malah yang tidak kita harapkan, salahnya ada di sepupu kamu" sahutnya.

"Semoga saja mereka bertahan ya, Hans"

Dengan mata terpejamnya, Natha mengangguk pelan.


_____________


Ada rasa kecewa yang muncul di benak Nadhif saat tak menemukan Shania diantara orang orang yang menjemputnya. Alih alih menemukan Shania, matanya malah menangkap wajah adik bungsunya yang jatuh tertekuk berdiri disamping Hansel di pintu kedatangan tadi. Tampak kesal dan terpaksa menjemputnya.

"kenapa kamu yang jemput sih, Dek?"

"ya karena disuruh Mama lah, kalau bukan karena Mama yang suruh mana mau aku" sungut Chelyn lalu menyeruput chatime nya.

Nadhif menghela nafas panjangnya, membelokkan kemudi ke arah lain yang tidak sejalan dengan apartementnya maupun rumah keluarganya.

"kenapa gak ngajak Shania?" gumam Nadhif.

Chelyn menyeringai, "Mas berharap Mbak Shania yang jemput ya?"

Nadhif mengangguk tipis, tak lagi mengelak apa yang ia rasakan.

"Mbak Shania punya agenda pacaran sama Dokter ganteng itu" sahut Chelyn asal.

Nadhif berdecak keras, "sembarang kalau ngomong, Mas turunin kamu di SPBU sana" ancam Nadhif.

Returning The FavorWhere stories live. Discover now