Mo Dao su Zhi

1.2K 115 12
                                    

Between You And Me
03-09-2023
.
.
.

Di ruang tamu, Yuna sedang menggambar dan Xiao Zhan membaca novel yang di berikan zhehan. Ternyata benar, tisu sangat diperlukan. Membaca novel ini menguras tenaga baik hati dan pikiran.

Yuna sedang asik menggambar terganggu dengan suara yang dibuat xiao zhan. "Apa sih?!" Kesal Yuna lama-lama.

"Diam! Yuna fokus gambar nya," awal ceritanya manis sekali lalu mendekati akhir sangat menyakitkan. Apalagi saat Wei wuxian yang melompat dari tebing.

"Huaa..." Tangis nya pecah tak tertahankan lagi saat membaca penderitaan Lan zhan.

Wang yibo baru pulang dari rumah sakit mendengar suara tangis langsung berlari kedalam rumah."Ada apa? Kenapa nangis?" Wang yibo meletakkan tas punggung nya. Melepaskan jas kemudian memutari sofa duduk di samping zhan.

"Yuna juga bingung dari tadi Gege nangis terus," aduh Yuna. Ia juga khawatir dari tadi, tapi Zhan Ge selalu bilang lanjut gambar.

"Ini apa?" Wang Yibo hendak mengambil buku di tangan adiknya itu tetapi pria manis itu menghindar.

"Gege tidak akan mengambilnya, tapi boleh Gege tahu kenapa?"

"Dari zhehan. Ceritanya sedih.l," Ucap nya sambil sesenggukan.

"Mereka saling mencintai tapi tidak di ijinkan bersama." Xiao Zhan tidak bisa membayangkan jika cinta nya seperti itu.

Meskipun belum membaca buku tersebut namun kalimat Xiao Zhan berhasil menyentil hatinya. Ia kemudian memeluk pria manis itu yang masih terisak. Wang Yibo berjanji akan membakar buku tersebut jika perlu dengan zhehan sekaligus.

"Yuna juga ingin dipeluk," Wang yibo tersenyum menarik Yuna bergabung. Seperti ayah dan anak Saja.

.
.
.

Penasaran akan novel yang dibaca Xiao Zhan, Pemuda tampan itu mencari platform orange. Mengetik judul yang Sama.

"Banyak sekali chapter nya," Wang yibo membaca awalnya tapi karena melihat beberapa chapter akhir yang di sebut Extra chapter dengan warning delapan belas.

Pemuda itu lebih memilih lompat hanya untuk bagian itu. Sebagai seorang pembaca novel erotis untuk menambah wawasan, Wang yibo kerap kali mementingkan adegan tersebut.

"What the.." setelah membaca extra chapter, Wang yibo meletakkan ponselnya sembarangan. Otak adiknya harus di selamatkan. Jangan sampai Xiao Zhan melihat bagian tersebut.

"Xiao Zhan?!" Pintu di dobrak sangat keras sampai sang empu menjatuhkan bukunya yang sudah habis ia baca. Sepertinya ketakutan Wang yibo menjadi kenyataan.

Wajah Zhan memerah dan jangan lupa celana depannya sudah menonjol. Wang yibo menelan ludah kasar mendekati Sang adik yang terpaku diam. Karena sempat membaca extra chapter, Wang yibo jadi horny terlebih melihat wajah memerah Xiao Zhan yang juga menahan hal yang sama." Aku ingin jatah ku."

"Hah?" Kaget Xiao Zhan ketika Wang yibo sudah mengukung nya. Pria itu ingin protes ketika Wang yibo tanpa permisi melepaskan piama biru lautnya, selanjutnya  Xiao Zhan hanya pasrah saat kedua puting nya diraup.

"Menyamping," pinta Xiao Zhan namun pemuda itu menolak justru semakin semangat mengemut dan menyesap.

"Mhh," erang Zhan tiba-tiba ketika merasakan milik Wang Yibo bergesekan dengan miliknya. Pemuda itu kembali menggesek lagi dan kali ini suara itu semakin jelas.

"Jangan di gigit.." Wang yibo tak peduli. Semakin Xiao Zhan menjambak dan menggeliat, pemuda itu semakin rakus mengerjai puting pink tersebut.

Terkadang terlintas dalam benak Wang Yibo bahwa apa yang mereka lakukan ini sudah tak wajar dan melenceng dari moral. Namun pemuda itu tidak bisa berhenti dan tidak mau kembali. Setiap batas akan ia lewati agar bisa bersama Sang adik.

Namun kembali lagi sebuah kebenaran menyentil hati dan pikirannya bahwa, bagaimana jika orang tuanya tahu, bagaimana pandangan masyarakat dengan kedua saudara kandung saling mencintai terlebih mereka laki-laki. Bagaimana jika karena dirinya Xiao Zhan ikut hancur? Apakah dia sanggup? Pria itu kembali memikirkan bagaimana keadaan Xiao nantinya ketika memilih untuk mengumumkan hubungan mereka.

"Kenapa berhenti?" Protes pria cantik itu, ketika Wang Yibo tiba-tiba bangun dari tubuhnya dan beranjak tanpa suara dari kamar tersebut. Tindakan itu membuat segudang pertanyaan muncul dalam benak xiao zhan.

Wang Yibo menyadari kegilaan nya. Hampir saja ia merusak masa depan Xiao Zhan. Masa depan yang susah payah Wang yibo selamatkan sejak dulu. Bukankah lebih baik Xiao Zhan tidak tahu apapun? Lalu kenapa ia tidak bisa menahan diri.

"Zhan, apa yang harus Gege lakukan?" Gumam pemuda itu. Sementara Xiao Zhan di luar pintu mendengar dan melihat apa yang terjadi dengan Sang Gege.

Meskipun sakit dan mustahil tapi setidaknya xiao Zhan tahu bahwa Wang yibo membalas perasaan nya.

Xiao Zhan menyadari nya, Oleh sebab itu, ia menangis ketika menceritakan kisah dalam novel tersebut yang hampir mirip dengan kisah mereka.

.
.
.

Tak

Sudah berapa Gelas Wang yibo habiskan membuat Gong Jun khawatir akan kesehatan Sang sahabat.

"Sampai ratusan botol kamu habiskan pun, tidak akan merubah apapun. Kau mencintai nya dan itu faktanya." Ucap Gong Jun menasehati sahabat nya.

"Kau mengucapkan nya karena tidak berada di posisi ku," satu tegak lagi tapi langsung di hentikan Gong Jun.

"Berhenti. Apa kau bodoh? Jantung mu akan rusak." Ucap nya sambil menarik gobled tersebut menjauhkan nya dari Sang sahabat.

"Kau sendiri tidak bisa melihat jalan keluarnya, tapi masi berani mencintai adik mu. Sekarang Zhan membalas mu, lalu kamu berhenti. Apakah ini adil untuk nya?" Berteman dengan Wang yibo selama bertahun-tahun di Amerika, membuat nya tahu apa yang di alami pemuda itu termasuk mencintai Xiao Zhan.

"Daripada memikirkan keluarga mu, lebih baik ikuti kata hati mu. Ingin berjuang atau berhenti sampai disini. Melepaskan Xiao Zhan bersama orang lain dan kamu menyesal seumur hidup. Kamu tidak bodoh hanya untuk merelakan xiao Zhan bersama orang lain." Kata Gong Jun.

Tidak apa-apa menjadi egois bukan? Sekali ini saja, Wang yibo melakukan sesuatu untuk dirinya sendiri. Meskipun jalan nya sulit tapi tidak apa-apa. Lagipula sedari awal tidak ada yang mudah bagi mereka.

Setelah pikiran nya lebih tenang dan yakin akan keputusannya akhirnya pria itu pulang. Apapun yang terjadi esok hari, Wang yibo akan mengambil keputusan meskipun ia tahu resikonya sangat besar.

Rumah sepi, tidak ingin menganggu Wang yibo memilih untuk istirahat.

.
.
.

Setelah jam pertama, Xiao Zhan di panggil oleh pak Qiren selaku penasehat akademik.

Xiao Zhan melangkah tergesa keluar. Isi kepalanya saat ini semrawut. Berpikir mungkin dia kena hukum, padahal dia sudah tidak berulah lagi.

Bruk

Xiao Zhan sedikit limbung karena menabrak seseorang.

Seoham.

Mata Zhan melebar melihat siapa yang di tabrak nya, lagi-lagi mereka bertemu tanpa sengaja.Dan seperti adegan drama di serial India, slow motion saat seoham merengkuh pinggang Zhan hampir jatuh.

Jade, iris kelam keduanya beradu, dan berhasil membuat sepasang onyx dibelakang sana terbakar api cemburu.

"Ehem," deheman itu keluar, sengaja menganggu adegan saling pandang tersebut.

"Yibo Ge?" Xiao Zhan pun mendorong tubuh Seoham dan melangkah mundur.

"Yi -yibo Ge," gugup Xiao Zhan saat menatap netra onyx pemuda itu yang menatap tajam dirinya.

Seoham sedikit merasa janggal dengan adegan tersebut. Ingin protes tapi sudah di panggil dosen lain.

.
.
.

Hayoo Seoham nanti jadi pelakor gak tau?

**To Be Continued**

Between You And Me✓Where stories live. Discover now