Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
____________________________________
Journal Chaenava Kota Marmer—2016
Sebuah peristiwa tak terduga menghampiriku. Jujur aku masih kesulitan untuk memahami kenapa tanpa kabar Han tiba-tiba datang menemuiku yang dilanda kebingungan atas kejutannya. Tapi perlahan aku mulai mendapat potongan teka-teki atas apa yang terjadi.
Saat aku masuk kedalam mobil yang dibawa Khalia, rupanya disana sudah ada Ferrel dan Khalandra. Mengerti akan kebingunganku mereka pun menjelaskan bahwa semua ini ternyata rencana yang diminta Hannes.
Sejak kejadian pertengkaran antara aku dan keluarga Hannes, Han dikurung ayahnya. Berulang kali Han mencoba kabur namun berakhir sia-sia dengan siksaan dari tangan ayahnya. Hingga pada akhirnya Han bisa bertindak saat orang tuanya sedang pergi untuk mengurus sesuatu.
Han langsung meminta bantuan satpam rumahnya untuk menghubungi Shaka. Disitulah Han merencanakan aksi kabur.
Namun rencana itu hancur saat orang tua Han kembali dengan membawa kabar pertunangannya dengan Steffani. Jelas Hannes menolak tapi apa daya dia tak memiliki kekuatan untuk mengelak.
Hannes semakin setress, pikirnya impian untuk hidup bahagia bersamaku sudah hancur. Tapi siapa duga Tuhan masih bersamanya dengan mengirimkan orang-orang baik disekitarnya.
Ferrel bercerita jika Pak Cahyadi—satpam rumah, Han berusaha menemui dia dan Shaka untuk membicarakan kembali rencana kabur Han, karena sungguh pria paruh baya itu tak tega melihat Han yang terus disiksa ayahnya ketika mencoba memberontak.
Namun, saat Han tau Pak Cahyadi dan teman-temannya merencanakan ulang semua ini dia merubah pikiran untuk tak sekadar kabur dan membatalkan pertunangannya, melainkan dia akan membawaku pergi dan menikahiku saat itu juga.
Awalnya Pak Cahyadi, Shaka, dan Ferrel ragu untuk melakukannya, tapi melihat bagaimana Han berkeinginan kuat untuk hidup bersamaku, akhirnya mereka merencanakan ini semua tepat dihari pertunangannya dengan Steffi.
Mereka juga melibatkan Khalia, Zeera, dan Khalandra. Dan rupanya Khalia bertugas untuk membujukku agar aku mau pergi dengan dalih pindah ke Solo seperti tempo hari lalu. Makanya tak heran jika sekarang ada Khalia dan Khalandra sebagai supir dari mobil yang kami tumpangi. Lalu Shaka dan Zeera bertugas mengalihkan isu disaat keluarga Han mencari keberadaan anaknya.
Mendengar penjalasan dari Ferrel jelas aku menangis membayangkan betapa sulit dan tersiksanya Hannes. Bahkan rasanya aku tak sanggup untuk menatap wajah penuh luka itu. Aku yang sudah membuat Hannes teraniaya oleh kesalahan masa lalu kami.
Berulang kali aku mencoba mengutarakan maaf, tapi dia itu menolak.
“Ini balasan yang harus aku dapat karena aku udah hancurin masa depan kamu. Tulus aku sayang sama kamu dan aku mau nepatin janjiku bikin hidup kamu bahagia. Apapun yang terjadi ini bentuk perjuangan dari pilihan hidupku. Yang penting sekarang kita bisa bersama dan pergi menjauhi mereka yang berusaha misahin kita. Sabar Chae, selangkah lagi kita bakal hidup bahagia selamanya.”
