Chapter 9 - *Shuri Himejima*

2.7K 44 17
                                    

(A/N: Seperti biasa, saya ingin memberitahukan kepada kalian bahwa jika anda melihat tanda (*) di judul chapter, itu artinya chapter berisi 'Full Lemon' (sex), tetapi jika kalian melihat tanda (**) di judul chapter, itu artinya chapter hanya akan berisi 'Lemon Ringan' (BlowJob dan semacamnya) tidak sampai melakukan sex. Baiklah, itu saja yang ingin saya katakan, Happy Reading!)

~~~~~~~~~~~~~~~°~~~~~~~~~~~~~~~
.
.
.

Matahari perlahan mulai naik dengan sinar hangatnya yang menghangatkan dunia.

Di suatu kota yang berada di negara jepang.

Di dalam rumah bertingkat tiga, Ken membuka matanya seperti biasanya untuk menyambut hari baru lainnya.

Ken menguap dan dengan malas menoleh ke samping, sebelum akhirnya senyuman puas muncul di wajah tampannya.

Di sisi kanannya, Shuri yang masih tidur tanpa mengenakan pakaian bisa terlihat.

Meskipun mereka berdua belum melewati 'garis terakhir' di antara hubungan keduanya, Ken cukup puas ketika bisa tidur di dampingi oleh wanita seperti Shuri.

Bibir manis yang seperti ceri itu, lidah yang lincah seperti ular itu...

Ken merasakan itu semua semalam.

Meskipun untuk saat ini Shuri hanya bisa memberikan Blowjob untuknya, itu merupakan pertanda baik tentang hubungan keduanya yang mulai 'memanas'.

Karena Ken sendiri ingin menaklukkan Shuri dengan cara yang wajar, Ken merasakan bahwa kerja kerasnya selama satu tahun ini membuahkan hasil.

Tidak hanya berhasil membuat Shuri membenci suaminya, Baraqiel, bahkan Ken juga mendapatkan 'layanan' dari Shuri atas inisiatif nya sendiri.

Tidak ada yang lebih menyenangkan ketika seorang wanita mengambil inisiatif untuk memberikan 'layanan' secara gratis, bukan?

Ketika Ken memikirkan kembali tentang apa yang terjadi semalam bersama Shuri, 'adik kecil' milik Ken perlahan-lahan menjadi bangun dari tidurnya dan berontak.

Karena saat ini Shuri berada di sisi kanannya dan meringkuk ke dalam pelukannya, Ken menjadi terangsang ketika merasakan tubuh yang montok dan menggairahkan itu.

Bulat dan kencang, itu adalah pantatnya, besar dan kenyal, itu adalah payudaranya.

Ken yang bukan 'orang suci' tentu saja menjadi marah ketika darahnya mulai mendidih.

Tanpa banyak berkata-kata, tangan kanannya yang sedang memeluk tubuh Shuri, perlahan-lahan mengambil payudaranya yang besar dan kenyal.

"Mmmhh..." Shuri mengeluarkan hembusan nafas panas di dalam tidurnya.

Seperti merasakan sesuatu menggoda payudaranya, Shuri mencondongkan dadanya ke depan.

Karena aksinya itu, payudara Shuri jadi semakin menekan ke telapak tangan Ken, sebelum akhirnya menghilang tenggelam ke dalam payudara yang besar itu.

Belahan dadanya yang dalam hanya memberikan sebuah fakta bahwa ukuran payudaranya mungkin telah menyentuh H-cup.

Memikirkannya sampai di sini, Ken menjadi rindu dengan Afureia dan memutuskan nanti akan berkunjung ke dalam dunia pribadinya, Yggdrasil.

Untuk saat ini...

Ken harus fokus kepada 'harta karun' yang di suguhkan di hadapannya ini.

Ken menggunakan telapak tangannya untuk memijat dan meremas-remas payudara Shuri, mengubah-ubah nya ke berbagai macam bentuk seperti balon air.

Sensasi kenyal dan lembut benar-benar membuat telapak tangannya tenggelam di dalam daging payudara itu.

"Mmmm..." Shuri merintih dengan lembut.

God of Netori (On-Going)Where stories live. Discover now